Panggilan telepon antara Macron dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggarisbawahi kebutuhan untuk membuka kembali pos pemeriksaan Kerem Shalom, yang memiliki dampak signifikan terhadap pasokan ke Gaza.
Presiden AS Joe Biden juga telah menekankan pentingnya membuka "koridor" untuk memastikan keamanan warga sipil di tengah konflik yang terus berlanjut.
Hanukkah
Warga Israel masih merasakan trauma akibat serangan Hamas dan kekhawatiran terhadap nasib para sandera saat mereka merayakan festival Hanukkah.
Dalam peringatan ini, 138 lilin menorah dinyalakan di Tel Aviv untuk menghormati para tawanan yang masih ditahan.
Konflik ini juga memicu pertempuran berbahaya di perbatasan Lebanon, dengan investigasi menunjukkan keterlibatan tank Israel dalam serangan yang menewaskan seorang jurnalis Reuters dan melukai enam lainnya.
Amnesty International dan Human Rights Watch menyebut serangan tersebut sebagai "kejahatan perang," sedangkan Tentara Israel menyatakan bahwa kejadian itu terjadi dalam "zona tempur aktif" dan masih dalam tinjauan.
BACA JUGA:
- Temukan Buku Adolf Hitler di Gaza, Pemerintah Israel Disebut 'Fitnah'
- Kondisi Terkini Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Serangan Udara Masih Terus Berlanjut
- Intip Gurita Bisnis Starbucks yang Diboikot Karena Dianggap Dukung Israel: Punya 523 Gerai dan 4 Ribu Lebih Karyawan di Indonesia
Warga Ditelanjangi
Pejabat Palestina, Arab, dan Muslim secara tegas mengutuk Israel setelah gambar pria Palestina yang ditahan ditelanjangi di Gaza beredar di media sosial.
Izzat El-Reshiq, pejabat senior Hamas, menuduh Israel melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Reshiq, dalam pengasingan, meminta intervensi organisasi hak asasi manusia internasional untuk mengungkap dan membantu pembebasan mereka.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan keprihatinan dan menekankan perlunya perlakuan kemanusiaan sesuai hukum internasional terhadap semua tahanan.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, yang mendukung Hamas, juga mengkritik Israel, menyebut perlakuan terhadap tahanan dan warga sipil sebagai "barbar."