JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pemilik kontrakan, Asmaro Dwi Astuti, mengungkapkan bahwa terduga pelaku pembunuhan empat anak di Gang Roman, RT04 RW03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Panca Dharmansyah atau PD (41) telah menunggak kontrakan selama 4 bulan.
Panca dan keluarganya telah mengontrak rumah tersebut selama 1,5 tahun, tetapi sejak September hingga Desember 2023, Panca tidak membayar uang kontrakan karena alasan keuangan.
Asmaro selalu mengingatkan Panca setiap bulan untuk membayar kontrak, namun PD selalu meminta maaf karena belum memiliki uang.
Saat itu lanjut Asmaro, Panca mengaku sedang berupaya bersama istri untuk menjual motor mereka guna membayarkan uang kontrak.
Asmaro mengaku jarang bertemu dengan istri Panca karena bekerja sejak pagi sampai malam.
Sementara Panca selalu ada di rumah untuk menjaga keempat anaknya.
Anak-anaknya yang masih kecil, yaitu V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun) seringkali membuat Asmaro tak tega untuk menyampaikan ultimatum mengenai tunggakan kontrakan.
BACA JUGA:
- Promo JSM Superindo 8-10 Desember 2023 dengan Diskon hingga 50 Persen untuk Belanja Akhir Pekan
- UU ITE Perubahan Kedua Disahkan DPR, Soal Intervensi Pemerintah, Akses Ilegal hingga Pencemaran Nama Baik
Asmaro menganggap dirinya sebagai manusia yang penuh kasih sayang, tidak tega melihat anak-anak kecil tersebut.
Namun, kesabaran Asmaro habis ketika mendapat laporan adanya kejadian KDRT di rumah Panca.
Asmaro merasa perlu menyuruh keluarga tersebut pindah karena dapat mengganggu ketenteraman warga.
Lebih dari itu, Asmaro menilai Panca juga tidak menjalankan kewajibannya untuk membayar kontrakan yang sudah lama tertunggak.
Kejadian pembunuhan 4 anak di Jagakarsa dan Panca yang kedapatan terkapar di dalam kamar mandi pada Rabu, 6 Desember 2023, telah memengaruhi kehidupan Asmaro dan warga RT 4 RW 3 Kelurahan Jagakarsa.
Asmaro merasa dirugikan karena selama empat bulan tidak menerima pembayaran sewa rumah yang dia kontrakan.
Selain itu, dia khawatir bahwa rumah kontrakan tersebut tidak akan laku lagi karena telah menjadi TKP pembunuhan.