Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) mengatakan bahwa banyak permintaan dari pihak luar negeri untuk mendatangkan pekerja Indonesia.
Bahkan permintaan tersebut membutuhkan ratusan ribu dari Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Namun hal ini tidak terpenuhi. Dari data tahun lalu ada kisaran 220.000 yang tidak terpenuhi baru dari Timur Tengah dan Eropa saja belum dari Jepang bahkan dari negara-negara lainnya.
Padahal angka ini bisa untuk memenuhi atau menghapus pengangguran di kota Depok.
Permasalahan yang saat ini dialami adalah masih banyak para pencari kerja enggan untuk bekerja di luar wilayahnya (Depok) apalagi untuk bekerja di luar negeri.
Tentunya, hal ini akan menjadi beban Pemprov Depok dengan jumlah tingkat pengangguran saat ini.
Untuk itu, perlunya ada perubahan pola pikir untuk bisa berkembang dan memanfaatkan peluang ini.
BACA JUGA:Horee, Pemerintah Bebaskan Pajak PPh 21 Para Pekerja Ibu Kota Negara Nusantara
BACA JUGA:Segera Daftar! Palang Merah Indonesia Buka Lowongan Pekerjaan Minimal D3 Desember 2023
Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK) kota Depok diharapkan turut mensosialisasikan program bekerja di luar negeri. Termasuk yang saat ini yaitu pemagangan di Jepang.
Namun sebelumnya untuk bisa berangkat dan bekerja di luar negeri, harus ada pembekalan yang disiapkan.
Salah satu hal yag utama adalah menguasai bahasa yang dituju sesuai dengan negaranya. Kalau ke timur tengah ya bahasa arab, ke eropa bahasa inggris dan bila ke jepang masa bahasa jepang.
Melalui pelatihan ini siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diajarkan komunikasi di dunia kerja.
Level bahasa tingkat 4 siswa training mampu berkomunikasi dengan bahasa Jepang di tempat kerja dan masyarakat sekitar.
Selain itu juga akan dilatih dasar-dasar tertentu diberikan selama 1 bulan di jepang.
Budaya kerja juga diberikan walaupun seharusnya diberikan bukan saat di SMK namun justru sejak dari paud.