JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Perang Israel-Palestina hingga kini belum selesai, pihak Israel masih terus memborbardir Palestina bahkan sudah tidak pandang bulu. Usulan gencatan senjata belum saja menandakan berakhirnya perang.
Tindakan serangan Israel ini membuat beberapa dunia mengecam aksinya, bahkan pemboikotan produk Israel sudah digaungkan untuk melemahkan sisi ekonomi. Namun aksi boikot ini tidak melemahkan Israel.
Sudah banyak produk-produk Israel yang diboikot di hampir seluruh negara, termasuk teknologi ciptaannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes untuk mendukung aksi kemanusiaan.
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi atau Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) Movement terus dilaksanakan hingga mencapai tujuan.
Aksi BDS Movement ini sebagai langkah upaya mengakhiri dukungan internasional terhadap penindasan Israel kepada warga Palestina. Selain itu, Israel diharapkan untuk mematuhi hukum internasional yang telah berlaku.
BACA JUGA:Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuki Gaza, Israel-Hamas Gencatan Senjata 4 Hari
BACA JUGA: Tentara Israel Semakin Brutal, Direktur Rumah Sakit dan Paramedis Ditangkap
Di Indonesia sendiri ada beberapa produk teknologi Israel yang ternyata memiliki hubungan dengan Israel. Bahkan diantaranya mungkin hingga kini masih sering kita gunakan dan manfaatkan.
Lantas apa saja teknologi produksi Israel yang berada di Indonesia dan banyak digunakan? Simak ulasan pada artikel ini.
Produk Teknologi Asal Israel
Berikut ini produk teknologi asal Israel yang banyak digunakan di Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, seperti:
1. Hewlett Packard (HP Inc)
Dari situs resmi Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) yang dikelola dikelola oleh Komite Nasional BDS Palestina (BNC), perusahaan-perusahaan Hewlett Packard atau HP disebut memainkan peran kunci dalam penindasan Israel terhadap warga Palestina. Mereka terlibat dalam pendudukan Israel, kolonialisme pemukim, dan rezim apartheid.
HP disebut menyediakan perangkat keras komputer untuk tentara Israel dan memelihara pusat data melalui server mereka untuk polisi Israel. Perusahaan disebut memberikan teknologi pengawasan dan kontrol bagi Israel yang digunakan di wilayah pendudukan Palestina.
jika melihat dari keterangan Palestine Solidarity Campaign, perusahaan mengalami restrukturisasi besar-besaran pada 2015, yang melibatkan pemisahan dan merger serta spin-off, sehingga menyulitkan masyarakat sipil global untuk menentukan keterlibatan perusahaan pada Israel saat ini.