Tauhid mengatakan karena tidak semua masyarakat paham, maka mereka cenderung tetap membeli produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel.
BACA JUGA:
- Usai Boikot, MUI Himbau Gerakan Kembali ke Produk Lokal, Berikut Susu Bayi dalam Negeri Bersertifikasi Halal
- Berikut 4 Brand Susu Produk Israel yang Haram di beli berdasar Fatwa MUI, Ternyata Banyak Beredar Di Indonesia
Selain itu, kata dia, masyarakat mungkin juga mengalami kesulitan dalam melakukan boikot, terlebih untuk produk rumah tangga. Terutama untuk mengidentifikasi produk mana saja yang masuk daftar boikot.
Menurut dia, kalaupun gerakan boikot memang benar-benar berdampak, hasilnya baru akan kelihatan dalam 3 bulan ke depan. Diperlukan pula sosialisasi yang masif agar gerakan tersebut bisa didukung oleh banyak orang.
Meskipun berhasil, dia tetap ragu bahwa gerakan itu akan benar-benar mempengaruhi perekonomian Indonesia secara makro. Dampak gerakan itu, kata dia, akan paling nampak justru dari sisi pendapatan perusahaan yang menjadi sasaran aksi.
"Paling mungkin adalah lewat survei internal perusahaan, itu akan kelihatan omzetnya menurun atau tidak," kata dia.