JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Google Play Store merupakan toko aplikasi resmi untuk perangkat Android.
Dimana seharusnya semua aplikasi yang terdapat di dalamnya sudah difilter dan sepenuhnya aman.
Walaupun begitu, tidak semua aplikasi yang beredar di Play Store bersih dan aman dari malware.
Berdasarkan laporan Kaspersky, sepanjang tahun 2023 aplikasi berbahaya yang disusupi malware diunduh lebih dari 600 juta kali oleh pengguna Android.
Jenis malware dan aplikasi berbahaya yang memakan korban juga terdiri dari banyak jenis.
BACA JUGA:
- 10 Pekerjaan Manusia yang Tidak Dapat Digantikan AI, Keterampilan Manusia Tetap Unggul
- Jangan Asal Sebar NIK! Tindak Pidana Kasus Pinjam Uang Lewat KTP Kian Marak
Salah satu kasus terbesar yang ditemukan Kaspersky tahun ini adalah malware SpinOk.
Laporan Kaspersky mengklaim ada sekitar 200 aplikasi yang terinfeksi malware SpinOk dan sudah di-download lebih dari 451 juta kali.
Tim Kaspersky mengatakan aplikasi yang disusupi malware SpinOk menampilkan game mini yang menjanjikan bonus uang. Aplikasi ini juga sibuk mengumpulkan dan mengirimkan data dan file milik pengguna ke server command-and-control milik operator malware.
Google Play Store juga menjadi rumah bagi game berbahaya, seperti game kloningan Minecraft yang ternyata berisi malware.
Kaspersky menemukan 38 game mirip Minecraft di PlayStore yang sudah diunduh lebih dari 35 juta kali.
Ternyata game kloningan ini membawa adware bernama HiddenAds.
Tujuan utama malware ini adalah untuk menampilkan iklan secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pengguna.
Tapi lama kelamaan, malware ini bisa membuat performa ponsel turun dan baterai jadi cepat boros.
BACA JUGA:
- Viral Bing Image Creator AI: Platform untuk Bikin Disney Pixar, Begini Cara Membuatnya!
- Simak Bocoran Xiaomi Pad 7 Pro, Mulai dari Spesifikasi Keunggulan dan Waktu Perilisannya