JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Seruan untuk memboikot merek dan produk restoran yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina telah menuai keuntungan dan juga kerugian.
Alasannya karena hal ini berdampak langsung pada brand dan restoran.
Boikot juga mencakup kedai kopi Starbucks yang berasal dari Amerika yang mendukung Israel.
Hal ini menyebabkan para pembuat konten (konten kreator) di Indonesia dan dunia memboikot kopi.
Boikot tersebut menyasar Starbucks setelah manajemen menggugat serikat pekerja Starbucks atau Starbucks Workers United, pada awal Oktober 2023.
BACA JUGA:Inilah Makna dan Sejarah dari Potongan Gambar Semangka yang Menjadi Simbol Untuk Dukungan Palestina
Gugatan tersebut muncul setelah serikat pekerja tersebut menyatakan solidaritasnya terhadap Palestina.
Namun pernyataan solidaritas yang diunggah melalui platfrom X telah dihapus.
Berdasarkan keterangan resmi Starbucks, gugatan tersebut diajukan karena Starbucks Workers United diduga menyalahgunakan nama, logo, dan kekayaan intelektual perusahaan.
Meski perusahaan sudah mengeluarkan penjelasan gamblang, seruan boikot Starbucks terus bergema bahkan menyebar di banyak negara.
Reaksi Starbucks Indonesia.
PT Sari Coffee Indonesia, pemegang lisensi Starbucks, menyatakan pihaknya “selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan menghormati nilai-nilai budaya di Indonesia.”