JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - PUMA, salah satu merek sepatu ternama dunia, menjadi salah satu brand yang di serukan oleh para netizen untuk diboikot peredarannya di Indonesia.
Hal ini imbas dari kesewenangan Israel pada konflik jalur Gaza pada warga Palestina. Dukungan simpati warga Indonesia terhadap warga Palestina berimbas pada seruan di dunia maya untuk memboikot produk-produk Israel di Indonesia.
Di artikel RadarPena hari ini kita akan bahas mengenai apa alasan ramainya ajakan untuk ikut memboikot brand apparel PUMA ini, Ikuti terus artikelnya.
Brand PUMA telah menjadi ikon gaya hidup yang populer di Indonesia. Berbagai produk PUMA, mulai dari sepatu olahraga hingga sepatu casual, selalu diminati oleh masyarakat Indonesia yang ingin tampil trendi dan fashionable. Namun, tahukah Anda bahwa apparel PUMA di produksi dimana? Berikut sejarah singkatnya.
BACA JUGA:
- Sejarah Louis Vuitton, Brand Terkenal Lahir Dari Tukang Koper
- Sepatu Nike yang Mengesankan dengan Inovasi dan Gaya
Sejarah Singkat Brand PUMA
Kisah sejarah kesuksesan Brand PUMA berawal dari seseorang bernama Christoph von Wilhelm Dassler. Pria ini adalah seorang buruh pabrik sepatu, sementara istrinya Pauline mengelola binatu kecil di kota Franconian, Herzogenaurach.
Setelah meninggalkan sekolah, putra mereka Rudolf Dassler ikut bergabung di pabrik sepatu tersebut. Putranya tersebutlah yang kemudian mendirikan Puma SE.
Pada tahun 1924, Rudolf Dassler dan saudaranya Adolf “Adi” Dassler pun sepakat bersama-sama membentuk pabrik sepatu yang bernama Gebrüder Dassler Schuhfabrik di Jerman.
Perusahaan tersebut merupakan satu-satunya pabrik yang memproduksi sepatu olahraga saat itu. Pasangan kakak beradik itu memulai usaha mereka di binatu ibu mereka, hingga tahun 1927 mereka pindah ke gedung terpisah.
Namun seiring berlajan waktu hubungan antara kedua bersaudara itu pun semakin memburuk dan mencapai puncaknya pada saat perang dunia kedua.
Rudolf menganggap bahwa adiknya Adolf telah melaporkannya sebagai mata-mata, hal ini membuat Rudolf saat itu menjadi tawanan tentara inggris. Setelah itu keduanya sepakat untuk tidak lagi menjalankan bisnis bersama pada tahun 1948.
Setelah berpisah dari saudaranya, Rudolf awalnya mendaftarkan perusahaan baru bernama Ruda (Rudolf Dassler). Namun, tidak ada sumber yang jelas berapa lama nama ini bertahan, kemudian perusahaan ini diperkenalkan dengan nama PUMA pada tahun 1948.
Setahun kemudian pada tahun 1949 adiknya Adolf “Adi” Dassler pun mendirikan perusahaan baru bernama Adidas. Kedua perusahaan tersebut saat ini sama-sama masih berbasis di Herzogenaurach, Jerman.
Rudolf Dassler pertama kali menamai brand ini dengan singkatan namanya “RUDA”. Namun akhirnya merasa kurang cocok dengan visi brand nama tersebut dirubah menjadi PUMA.
Nama ini sejalan dengan visi Rudolf bahwa semua produknya akan mewujudkan karakteristik kucing Puma. Misalnya, kecepatan, kekuatan, kelenturan, daya tahan, dan kelincahan yang juga melambangkan atribut yang dibutuhkan oleh atlet yang sukses. Logo PUMA sendiri mengalami beberapa perubahan sampai dengan saat ini.