Jumlah vitamin D yang dianjurkankan saat hamil 600 IU ataupun 15 mcg sehari. Namun, untuk mengetahui dosis yang paling tepat sesuai kondisi, bisa dikonsultasikan dengan dokter kandungan.
6. Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Sejauh ini, belum ada efek samping berbahaya akibat konsumsi probiotik pada wanita hamil.
7. Minyak Ikan
Minyak ikan mengandung docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA), dua asam lemak esensial yang penting untuk perkembangan otak bayi. Menurut dr. Devia Irine sumber DHA membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak pada janin.
Suplemen yang Dihindari Semasa Kehamilan
Setelah mengetahui deretan suplemen untuk ibu hamil, ada juga penambah nutrisi juga yang mesti dihindari, yakni:
1. Vitamin A
Vitamin A bersifat larut di dalam lemak. Itu sebabnya, tubuh menyimpan kelebihan jumlah tersebut di organ hati. Akumulasi tersebut bisa berefek racun di tubuh, sekaligus menyebabkan rusaknya hati. Bahkan, dalam kondisi tertentu, kelebihan vitamin ini dapat sebabkan cacat lahir.
2. Obat-obat Tradisional atau Jamu Tradisional
Karena kebiasaan turun-temurun, beberapa ibu hamil mengonsumsi minum jamu atau ramuan tradisional tertentu. Sebaiknya, hal ini dihindari.
3. Vitamin E
Mikronutrien vitamin E berperan penting untuk kesehatan tubuh. Namun, Anda tidak disarankan untuk menambahnya melalui suplemen saat hamil.
Suplementasi tambahan vitamin E belumlah terbukti bermanfaat bagi ibu maupun bayi. Ibu justru lebih berisiko alami sakit perut serta pecah kantong ketuban secara dini.
4. Black Cohosh
Tanaman black cohosh digunakan untuk banyak keperluan, seperti meringankan kram menstruasi dan mengatasi hot flashes. Namun, tidak aman makan ramuan ini selama kehamilan. Pasalnya, black cohosh bisa memicu kontraksi rahim serta persalinan prematur. Selain itu, black cohosh dapat sebabkan kerusakan hati.
5. Goldenseal