Inilah Rahasia Nikmatnya Serabi Notosuman, Oleh-Oleh Khas Solo yang Diwarisakan Turun Temurun Hingga Kini Beru

Kamis 19-10-2023,11:27 WIB
Reporter : Verly
Editor : Reza Fahlevi

Jakarta, Radarpena.co.id - Serabi Notosuman yang tersohor di seantero Solo pada awalnya dirintis oleh pasangan suami istri, Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan pada tahun 1923. 

Tadinya pasangan suami istri ini seringkali menerima pesanan apem dari para tetangganya. Lama-kelamaan kelezatan resep apem dari pasangan suami istri ini semakin populer dan mereka pun mulai mengembangkan resep serabi.

Dari resep serabi tradisional inilah bermula cikal bakal Serabi Notosuman yang kini dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Solo.

Nama Serabi Notosuman sendiri diambil dari nama jalan Notosuman di Solo, yang kini sudah berganti nama menjadi Jl. Muh Yamin. 

BACA JUGA:

Dari kawasan itulah asal usul Serabi Notosuman dengan cita rasa memikat sejak 1923. Dengan begitu, usia dari usaha Serabi Notosuman yang melegenda itu kini berusia satu abad.

Sejak dirintis oleh Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan, kini kedai Serabi Notosuman sudah diteruskan oleh generasi keempat.

Kualitas rasa dan bahan baku tetap diutamakan agar rasa serabinya sama seperti resep turun temurun yang diwariskan oleh sang buyut.

Salah satu rahasia kelezatan Serabi Notosuman adalah penggunaan beras Cendani yang berkualitas dan sengaja ditumbuk sendiri untuk menjaga kualitas rasa, tekstur dan kebersihannya. 

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Serabi Notosuman sebenarnya biasa saja. Serabi Notosuman hanya menggunakan tepung beras, pandan, gula, santan, garam dan vanila.

BACA JUGA:

Karena menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet, tak heran bila Serabi Notosuman ini hanya dapat bertahan selama 24 jam saja.

Sejak pertama kali dibuat hingga saat ini, Serabi Notosuman tetap konsisten menyiapkan 2 varian rasa saja yakni rasa original dan coklat.

Pemilik kedai Serabi Notosuman memang sengaja tidak mengikuti perkembangan zaman dengan menambahkan varian rasa seperti keju, strawberry, pandan atau durian dengan alasan untuk mempertahankan konsistensi rasa original dari resep serabi yang sudah diwariskan.

Sekali waktu, sang generasi penerus pernah mencoba membuat serabi dengan tambahan nangka. Namun ternyata rasa nangka tersebut justru lebih dominan dan malah menutupi rasa khas serabi.

Kategori :