Martabak Telor: Kuliner Lezat dengan Sejarah yang Kaya

Minggu 17-09-2023,08:00 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Reza Fahlevi

Sejarah Martabak Telur - Martabak telor adalah salah satu makanan yang tak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Makanan yang menggoda selera ini menawarkan kombinasi sempurna antara tekstur renyah dan rasa gurih.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik kelezatannya, martabak telor memiliki sejarah yang menarik serta proses pembuatan yang mengandung keahlian khusus?

Sejarah Martabak Telor

Asal mula martabak telor dapat ditelusuri kembali ke zaman kekaisaran Turki. Martabak pada awalnya adalah sejenis roti pipih yang dibawa oleh para pedagang Muslim Turki ke Timur Tengah.

Kata "martabak" sendiri berasal dari bahasa Arab, "mutabbaq", yang berarti "lipat". Di Timur Tengah, roti ini diisi dengan berbagai bahan seperti daging, keju, sayuran, atau kacang-kacangan.

Ketika martabak tiba di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, roti itu mengalami transformasi menjadi martabak manis dan martabak telor yang kini populer.

Martabak telor mulai dikenal di Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan menjadi salah satu makanan favorit di kalangan warga pribumi.

BACA JUGA:

Cara Pembuatan Martabak Telor

Proses pembuatan martabak telor memerlukan keahlian khusus, terutama dalam melipat adonan agar isian tetap terjaga dengan baik.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan martabak telor:

1. Pembuatan Adonan: Campurkan tepung terigu, air, telur, ragi, garam, dan minyak goreng dalam wadah. Aduk rata hingga menjadi adonan yang elastis dan tidak lengket. Diamkan selama beberapa jam agar adonan mengembang.

2. Penggorengan Adonan: Panaskan wajan datar anti lengket dengan sedikit minyak goreng. Ambil sebagian adonan dan tuangkan di atas wajan. Ratakan adonan dengan spatula hingga membentuk lapisan tipis dan lebar.

3. Penyajian Isian: Pada saat adonan di atas wajan masih setengah matang, tambahkan isian telur yang telah dikocok dan bumbu seperti bawang merah, daun bawang, daging cincang, atau udang. Ratakan isian di atas adonan secara merata.

4. Lipatan Martabak: Lipat adonan menjadi dua bagian untuk menutupi isian. Diamkan sejenak hingga adonan matang dan warnanya berubah menjadi kecokelatan.

Kategori :