Fungsi Paracetamol - Paracetamol adalah sebuah obat yang berfungsi mengobati demam serta penyakit nyeri ringan sampai sedang.
Contohnya adalah sakit kepala, Nyeri karena haid, dan Pegal pegal pada badan.
Paracetamol memiliki nama lain Acetaminophen. Biasanya tersedia dalam bentuk tablet, sirup, tetes, infus dan suppositoria.
Ketika kita sedang mengalami demam, Paracetamol bekerja pada pengaturan suhu yang terletak pada otak untuk bisa segera menurunkan suhu tubuh.
Ketika kita sedang mengalami cedera atau nyeri, hingga terjadi suatu pembengkakan, Paracetamol berfungsi untuk menghambat terbentuknya Prostaglandin.
BACA JUGA:
- Kenali Fungsi Paracetamol, Salah Satunya Untuk Meredakan Demam
- Kamu Harus Tahu! Kegunaan Serta Efek Samping Paracetamol, Simak Selengkapnya
Merk Dagang Paracetamol
Beberapa contoh merk dagang Paracetamol adalah
- Bodrex,
- Bodrexin Demam,
- Bodrexin Demam Forte,
- Hufagesic,
- Mirasic,
- Mixagrip Flu,
- Naprex,
- Panadol,
- Paramex SK,
- Paramol,
- Poro,
- Sanmol,
- Tempra,
- Tropigesic,
- Procold,
- Termorex
Diagnosis Paracetamol
- Paracetamol tergolong obat bebas.
- Kategori :Obat penurun panas dan pereda nyeri (analgesik dan antipiretik)
- Manfaat :Meredakan Demam dan nyeri
- Digunakan oleh :Dewasa dan anak-anak, Obat minum dan suppositoria, Paracetamol minum atau suppositoria umumnya aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya tetap konsultasikan kepada dokter mengenai dosis yang tepat untuk ibu hamil. Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
- Paracetamol untuk ibu hamil dan menyusui :Infus dan suntik.
- Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Paracetamol suntik atau infus hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Paracetamol dapat terserap ke dalam ASI, tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Obat ini aman untuk digunakan ibu menyusui selama digunakan sesuai dengan aturan pakai.
- Bentuk obat :Tablet, kaplet, sirop, tetes, infus, enema, dan suppositoria.
Beberapa Peringatan Awal Sebelum Mengonsumsi Paracetamol.
Sebelum menggunakan paracetamol, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan Perhatikan :
- Jangan menggunakan paracetamol jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan paracetamol jika Anda menderita penyakit liver, seperti sirosis atau hepatitis, penyakit ginjal, atau kecanduan alkohol.
- Beberapa produk paracetamol sirup mungkin mengandung aspartame. Perhatikan kandungan produk paracetamol yang akan dikonsumsi, terutama jika Anda menderita diabetes atau fenilketonuria.
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan paracetamol sebelum Anda memberikan paracetamol kepada anak usia di bawah 2 tahun.
- Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan paracetamol jika Anda sedang mengonsumsi suplemen, produk herbal, atau obat tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Konsultasikan dengan dokter perihal konsumsi obat penurun demam dan antinyeri, seperti paracetamol, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah menggunakan paracetamol.
Dosis dan Aturan Pakai Paracetamol
Terbagi dalam beberapa kategori yaitu berdasarkan bentuk sediaan, tujuan pengobatan, dan usia pasien.
-
Obat minum (oral)
Tujuan: Meredakan demam dan nyeri
Dewasa: 500–1.000 mg, diberikan setiap 4–6 jam sekali. Dosis maksimal 4.000 mg per hari.
Bayi dan anak-anak: (dosis untuk 1 kali minum)
Dosis :
-
Suppositoria dan enema (rektal)
Tujuan: Meredakan demam dan nyeri (dosis untuk 1 kali penggunaan)
Dosis :
- Dewasa dan anak usia ≥17 tahun: 500–1.000 mg
- Bayi usia 2–3 bulan: 60 mg
- Bayi usia 3–11 bulan: 60–125 mg
- Anak usia 1–4 tahun: 125–250 mg
- Anak usia 5–11 tahun: 250–500 mg
- Anak usia 12–17 tahun: 500 mg
- Paracetamol suppositoria atau enema dapat diberikan setiap 4–6 jam sekali. Pemberian obat maksimal 4 kali sehari.
-
Infus atau suntik (intravena)