JAKARTA, RADARPENA - Kebab, makanan yang telah menjadi salah satu ikon kuliner di seluruh dunia, telah berhasil menaklukkan banyak lidah dan jiwa dengan cita rasanya yang lezat. Apakah Anda penikmat kebab yang setia? Atau mungkin Anda penasaran tentang asal-usulnya? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah kebab serta cara pembuatannya yang khas.
Sejarah Kebab: Dari Timur Tengah Hingga Penjuru Dunia
Sejarah kebab dapat ditelusuri kembali hingga ribuan tahun yang lalu, ke zaman kuno Timur Tengah. Konon, kebab pertama kali diperkenalkan oleh suku nomaden yang hidup di daerah tersebut.
Mereka menggunakan daging yang mereka bawa dalam perjalanan dan memasaknya dengan cara ditusuk pada tombak dan dipanggang di atas api unggun.
BACA JUGA:Madu: Sejarah dan Manfaatnya yang Tak Terbantahkan
Dalam perkembangannya, kebab menyebar luas ke seluruh wilayah Timur Tengah dan kemudian menemukan jalan ke berbagai belahan dunia. Di Turki, kebab menjadi salah satu makanan ikonik, dengan kebab döner sebagai salah satu varian paling terkenal. Dari sana, kebab merambah Eropa, Asia, dan bahkan Amerika Utara.
Cara Pembuatan Kebab yang Menggugah Selera
Pembuatan kebab membutuhkan sedikit keterampilan dan perhatian terhadap detail. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam pembuatan kebab:
1. Pemilihan Bahan
Bahan utama dalam kebab adalah daging. Daging yang umum digunakan adalah daging sapi, daging domba, atau ayam. Pilihlah potongan daging yang segar dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan hasil terbaik.
BACA JUGA:Telur Asin: Kelezatan yang Berawal dari Sejarah Panjang
2. Pemanggangan
Dalam kebab tradisional, daging biasanya ditusuk pada tombak logam panjang atau tusuk bambu. Proses pemanggangan dapat dilakukan di atas arang atau dalam oven khusus. Daging dipanggang perlahan-lahan hingga matang sempurna dan menghasilkan rasa yang lezat.
3. Bumbu dan Perasa
Bumbu dan rempah-rempah berperan penting dalam memberikan cita rasa khas kebab. Beberapa bumbu yang umum digunakan termasuk paprika, jintan, kayu manis, jahe, bawang putih, dan parsley. Bumbu dan perasa juga dapat bervariasi sesuai dengan preferensi regional dan individual.