JAKARTA, RADARPENA - Gelombang panas masih melanda sebagian negara di Asia, khususnya India dan Bangladesh. Kedua negara ini yang paling parah terkena imbas gelombang panas.
Ratusan orang meninggal akibat gelombang panas di India dan Bangladesh.
Dilaporkan suhu di Bangladesh sempat mencapai titik 51 derajat celcius. Pihak berwajib menemukan sebagian besar korban berusia diatas 60 tahun dan memiliki masalah kesehatan, yang diduga semakin memburuk akibat cuaca yang ektrim akibat gelombang panas yang melanda negeri tersebut.
Cuaca panas ekstrem juga melanda negara lain di Asia, seperti Indonesia, Thailand, China, Jepang, dan Myanmar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, kondisi yang terjadi sejak pekan lalu ini secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari.
BACA JUGA:Giliran Korea Selatan Keluarkan Peringatan Gelombang Panas Berstatus Waspada Tinggi
Gelombang panas terjadi ketika suhu udara di suatu wilayah tetap tinggi selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu. Faktor-faktor seperti sinar matahari yang kuat, kurangnya hujan, dan keadaan atmosfer yang stabil dapat menyebabkan terjadinya gelombang panas.
"Para pakar iklim menyimpulkan, tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di situs resmi BMKG, Jumat (28 April 2023).
Gelombang panas dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia. Pada tingkat yang ringan, dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, pusing, sakit kepala, dan kelelahan panas. Namun, pada tingkat yang lebih serius, gelombang panas dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah seperti heatstroke, yang merupakan kondisi medis darurat yang mengancam jiwa.
BACA JUGA:Kemenag Antisipasi Cuaca Panas Jelang Pelaksanaan Haji 2023
Apa Itu Heatstroke?
Heatstroke atau hipertermia merupakan kondisi serius yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang meningkat secara drastis dan tidak dapat dikendalikan. Heatstroke terjadi akibat paparan yang berlebihan terhadap panas ekstrem, terutama dalam situasi dengan suhu lingkungan yang tinggi.
Saat suhu tubuh meningkat secara drastis, sistem termoregulasi tubuh menjadi terganggu.
Sistem termoregulasi biasanya mempertahankan suhu tubuh normal di sekitar 36-37 derajat Celsius. Namun, pada heatstroke, suhu tubuh dapat naik di atas 40 derajat Celsius.
Gejala Heatstoke
Gejala umum heatstroke meliputi kelelahan yang parah, pusing, sakit kepala, mual, muntah, kulit kemerahan dan panas, denyut nadi yang cepat dan kuat, napas yang cepat dan dangkal, serta gangguan kesadaran seperti kebingungan atau kehilangan kesadaran. Heatstroke dapat menyebabkan kerusakan organ, termasuk kerusakan otak, ginjal, jantung, dan hati, dan jika tidak segera ditangani, dapat berakibat fatal.
BACA JUGA:Rumah Sakit Mayapada Diresmikan, Tambah Layanan Kesehatan