Pemuka Agama Ternama Aceh kecam Film Bidaah, Menyesatkan Ajaran Islam

Radarpena.co.id, Jakarta - Pembina Laskar Aswaja Aceh, Tgk Umar Rafsanjani, mengecam keras film Bida'ah yang tayang di Malaysia. Ia menilai film ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga dapat memicu kebencian terhadap ulama dan menjadi senjata bagi pihak anti-Islam.

 

"Film ini menggambarkan ajaran Islam secara keliru. Alih-alih mendidik, film ini justru menyesatkan pemahaman tentang Islam dan dapat merusak citra ulama. Jangan sampai tontonan semacam ini menjadi alat bagi pihak tertentu untuk menyerang Islam," tegasnya, dalam siaran pers bersama salah satu media di Banda Aceh, Kamis (20/3/2025).

BACA JUGA:Menanggapi Kontroversi Drama Malaysia Bidaah: Walid si Pengumbar Kepalsuan dan Janji Surga

Menurut Tgk Umar Rafsanjani, istilah bid'ah dalam Islam memiliki definisi yang jelas dalam konteks akidah. Namun, dalam praktiknya, istilah ini sering disalahartikan dan diperluas tanpa dasar yang kuat oleh kelompok tertentu.

"Bid'ah adalah lawan dari syari'ah. Jika seseorang melakukan bid'ah dalam akidah, itu berarti menolak syari'ah. Menentang syari'ah adalah kesesatan, bahkan bisa berujung pada kekufuran. Maka, jangan bermain-main dengan perkara agama, terutama yang berkaitan dengan akidah," jelasnya.

BACA JUGA:Mengenal Sosok Walid Tokoh Utama yang Mengikuti Sekte Sesat di Film Bidaah Lagi Viral di Medsos

Tgk Umar Rafsanjani juga mempertanyakan bagaimana film seperti ini bisa lolos sensor dan ditayangkan secara luas. Menurutnya, ada kelalaian dari pihak terkait yang seharusnya memastikan bahwa film yang beredar tidak merusak pemahaman umat Islam.

"Sutradara film ini seharusnya meminta nasihat kepada ulama atau mufti sebelum memproduksi film semacam ini. Lembaga sensor film juga harus bertanggung jawab. Apa kerja mereka sampai film ini bisa tayang tanpa kajian mendalam? Ini harus dievaluasi agar tidak terulang di masa mendatang," ujarnya.

BACA JUGA:Link Nonton Bidaah Full Episode Sub Indo, Drama Malaysia yang Viral di TikTok Tentang Sekte Aliran Sesat

Sebagai solusi, Tgk Umar Rafsanjani meminta agar film ini segera dihentikan penayangannya atau dilakukan revisi mendalam dengan melibatkan ulama yang kompeten.

"Jika film ini terus beredar dalam bentuk yang menyesatkan, umat Islam harus bersuara. Jangan biarkan tontonan semacam ini merusak pemahaman akidah dan menciptakan fitnah terhadap ulama serta ajaran Islam," tegasnya.

BACA JUGA:Ajakan Ramai-Ramai Tarik Dana di Bank Himbara, Pengamat: Menyesatkan Publik dan Berbahaya Bagi Ekonomi

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak produksi film maupun badan sensor Malaysia terkait kontroversi ini. Namun, desakan dari para ulama dan tokoh Islam diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi agar tidak ada lagi film yang menyimpang dari nilai-nilai Islam. (*)

Sumber: