APBN Tekor Rp31,2 Triliun dan Penerimaan Pajak Anjlok 30,19 Persen, Ini Komentar Airlangga Hartarto

APBN Tekor Rp31,2 Triliun dan Penerimaan Pajak Anjlok 30,19 Persen, Ini Komentar Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto-anisha aprilia-radarpena.co.id Disway group

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Setoran pajak hingga Februari 2025 mengalami penurunan 30,19 persen, yaitu diangka Rp 187,8 triliun.

Sementara jumlah APBN hingga 28 Februari 2025 mengalami defisit Rp31,2 triliun, atau setara dengan 0,13% terhadap Produk Domestik Burto (PDB) Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut bahwa kondisi tersebut baru berjalan 2 bulan pada 2025.

"Kalau APBN kan udah dijelaskan sama Bu Menkeu, ini kan baru perkembangan dua bulan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis, 13 Maret 2025.

Ia meminta publik untuk menunggu stimulus yang diberikan oleh pemerintah selama lebaran nanti.

BACA JUGA:Heboh! THR dan Gaji ke-13 PNS Gak Cair 100 Persen, Airlangga Buka Suara

Ia meyakini stimulus tersebut akan merangsang konsumsi masyarakat. Sehingga, ekonomi pun bisa terdongkrak pertumbuhannya.

"Nanti kita akan lihat juga program yang akan diluncurkan dalam tahapan Lebaran ini, mudah-mudahan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat dan mendorong konsumsi, kemudian juga kita berharap ekspor berjalan," ungkapnya.

Eks Ketua Umum Golkar itu mengungkapkan sejauh ini indikator pertumbuhan ekonomi masih dalam jangkauan target ekonomi 8%.

Dia menyebut defisit APBN sejauh ini masih di bawah target 3% dan juga rasio utang yang masih di bawah 40%.

"Kita masih optimis. Kan defisit juga masih 3% dan juga rasio utang di bawah 40%. Negara lain malah banyak yang lebih tinggi, Singapura aja 170%, Jepang juga tinggi," jelas Airlangga.

BACA JUGA:Daftar Tim Lolos Perempat Final Liga Europa 2025: Manchester United Dapat Lawan Mudah?

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Sampai Februari, terjadi defisit Rp 31,2 triliun atau setara dengan 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Terjadi defisit Rp 31,2 triliun untuk posisi akhir Februari atau sebesar 0,13% dari PDB," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Maret 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: