Skandal Korupsi Pertamina: Dampak Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Skandal Korupsi Pertamina: Dampak Ekonomi dan Kepercayaan Investor

Truk Pertamina mengisi BBM--PT Pertamina

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID – Terungkapnya kasus korupsi minyak oleh PT Pertamina Patra Niaga berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

Dari sisi keuangan, skandal ini merugikan negara hingga Rp193,7 triliun pada tahun 2023, dengan total estimasi mencapai Rp968,5 triliun dalam periode 2018-2024, menurut Jaksa Agung.

Tak hanya merugikan negara secara finansial, skandal ini juga mengancam kepercayaan mitra internasional, yang berpotensi mempengaruhi aliran investasi ke Indonesia. 

Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, menyebut bahwa kepercayaan investor global terhadap Pertamina bisa terguncang akibat kasus ini.

"Mitra internasional, seperti perusahaan energi asing yang bekerja sama dalam proyek kilang atau eksplorasi, mungkin akan mengevaluasi ulang risiko berbisnis dengan Pertamina setelah skandal ini," ujar Achmad saat diwawancarai oleh Disway pada Sabtu, 1 Maret 2025.

BACA JUGA:Kemendikdasmen Buka Program Pertukaran Guru Indonesia-Korea 2025, Begini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya

Dampak Skandal Korupsi Pertamina pada Investasi

Menurut Achmad, reputasi tata kelola (governance) yang tercoreng membuat investor lebih waspada terhadap potensi ketidaktransparanan dan risiko kerugian finansial akibat praktik curang. 

Perhatian global terhadap kasus ini semakin meningkat, terutama setelah media internasional seperti Reuters dan Channel News Asia menyorot skandal senilai USD 12 miliar ini.

"Tekanan dari publik dan investor dapat membuat Pertamina kesulitan menarik investasi baru atau mendapatkan pinjaman luar negeri dengan bunga rendah, kecuali mereka mampu membuktikan adanya reformasi tata kelola yang signifikan," jelas Achmad.

BACA JUGA:Terbaru! BPOM Temukan 61 Herbal Mengandung Bahan Kimia Obat, Ini Daftarnya

Ancaman bagi Pertumbuhan dan Transisi Energi

Selain itu, skandal ini berpotensi menunda pertumbuhan Pertamina dalam jangka pendek. 

Hal ini disebabkan oleh fokus manajemen dan pemerintah yang teralihkan untuk menyelesaikan permasalahan hukum serta melakukan reformasi internal. 

Dampaknya, proyek-proyek ekspansi seperti pembangunan atau peningkatan kapasitas kilang, akuisisi blok migas, dan pengembangan energi terbarukan bisa mengalami hambatan.

"Bahkan, skandal korupsi ini bisa menghambat program transisi energi terbarukan di Indonesia, karena sumber daya perusahaan tersita untuk menangani kasus hukum serta menutupi kerugian, alih-alih dialokasikan untuk proyek-proyek baru," lanjut Achmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: