Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik ke Level Awas, Ribuan Warga Mengungsi

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik ke Level Awas, Ribuan Warga Mengungsi

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Pulau Flores, Provinsi NTT meningkat jadi Awas-BNPB -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Status Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebelumnya Level III (Siaga) kini meningkat ke Level IV (Awas).

Kenaikan status Gunung Lewatobi Laki-Laki tersebut akibat erupsi masih sering terjadi.

"Update erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, dilaporkan sampai saat ini, aktivitas kegempaan dan aktivitas vulkanik masih sering terjadi, dilaporkan status Gunung Lowotobi Laki-Laki meningkat dari level III (Siaga) ke level IV (Awas)," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya pada Minggu, 16 Februari 2025.

Akibatnya kata Abdul Muhari, sebanyak 5.086 warga dari 1.457 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi.

"Tercatat sebanyak 1.457 KK atau 5.086 warga harus menungsi," ujarnya.

BACA JUGA:Misteri Gunung Tidar Magelang sebagai Paku Tanah Jawa dan Ritual Pesugihan Tiap Jumat Kliwon

BACA JUGA:Sinopsis dan Daftar Pemain Film Petaka Gunung Gede, Diadapatasi dari Kisah Nyata

Abdul Muhari melanjutlan, berdasarkan hasil pemantauan visual, gunung ini terlihat mengeluarkan asap kawah utama berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi dari tipis hingga tebal. 

Tinggi asap mencapai 50-1.500 meter dari puncak, sementara letusan yang terjadi mencapai ketinggian 500-800 meter.

Cuaca di sekitar gunung bervariasi dari cerah hingga hujan dengan angin bertiup ke berbagai arah.

"Status ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik telah mencapai fase kritis dan potensi erupsi besar semakin meningkat," ujwr Abdul Muhari.

Kondisi ini sejalan dengan peningkatan aktivitas kegempaan yang terekam dalam periode pemantauan terbaru.

Berdasarkan data kegempaan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dalam periode ini tercatat 43 kali gempa letusan/erupsi, 987 kali gempa hembusan, 388 kali gempa harmonik, serta beberapa jenis gempa lainnya yang menunjukkan adanya suplai magma dan peningkatan tekanan dari dalam gunung.

Cahaya pijar yang terlihat samar di malam hari di sekitar puncak juga mengindikasikan adanya pergerakan lava menuju permukaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: