Program 3 Juta Rumah Prabowo Tak Pakai Lahan Persawahan, Fahri Hamzah: Kalau Gempa Habis Semua Rumah

Program 3 Juta Rumah Prabowo Tak Pakai Lahan Persawahan, Fahri Hamzah: Kalau Gempa Habis Semua Rumah

Ilustrasi program 3 juta rumah Prabowo Subianto--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengungkapkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait eksekusi program ambisius pembangunan 3 juta rumah.

Menurut Fahri, meskipun program 3 juta rumah membutuhkan lahan dalam jumlah besar, Presiden Prabowo telah menegaskan pelarangan penggunaan lahan produktif, khususnya area persawahan, untuk pemukiman.

"Presiden sudah melarang kami menggunakan tanah produktif. Kita tidak akan memakai persawahan untuk pembangunan rumah," kata Fahri dalam seminar bertajuk Sustainable Housing, Building and Cities in Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.

Pelarangan ini, jelas Fahri, bertujuan untuk mendukung prioritas nasional, yakni swasembada pangan.

BACA JUGA:

Lahan sawah yang selama ini menjadi sumber utama pangan bagi masyarakat, tidak dapat dikorbankan untuk kepentingan pembangunan perumahan.

Selain itu, membangun rumah di atas lahan bekas persawahan juga berisiko karena kondisi tanah yang cenderung lebih lunak, mengandung unsur hara, dan berpotensi membahayakan keselamatan.

"Sawah itu tanah yang lembek, mengandung unsur hara. Jika dibangun rumah di atasnya, terutama pada gempa besar, bisa berbahaya. Rumah akan mudah hancur," jelas Fahri, sambil mencontohkan potensi kerusakan yang bisa terjadi pada gempa dengan kekuatan 7 skala Richter.

Meski demikian, Fahri memastikan bahwa program 3 juta rumah akan terus berjalan sesuai rencana. Ia mengungkapkan bahwa percepatan pengadaan lahan menjadi prioritas untuk mendukung kesuksesan program ini.

Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk menjamin legalitas lahan yang digunakan bagi pembangunan rumah, sehingga investor tidak perlu ragu berinvestasi dalam program ini.

BACA JUGA:

"Kita akan mempercepat masalah pertanahan, proses izin kepemilikan lahan, untuk memastikan investasi di sektor perumahan bisa berjalan cepat," tambah Fahri.

Program 3 juta rumah ini juga membuka peluang bagi investor asing untuk terlibat. Fahri sebelumnya telah menyatakan bahwa pemerintah siap memfasilitasi investor dari luar negeri yang tertarik dalam proyek ini.

Dalam hal ini, Qatar telah menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi dalam pembangunan rumah di Indonesia, dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan pada hari yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: