Massa Berontak! Para Menteri Kabinet Korsel Resign Massal, Presiden Yoon Terancam Digulingkan
Warga Korea Selatan menuntut Presiden Yoon Suk Yeol mengundurkan diri--
Setelah 6 jam Darurat Militer diberlakukan, Parlemen Korea Selatan (Korsel) menolak keputusan darurat militer yang diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol.
Parlemen meminta keputusan darurat militer tersebut dibatalkan.
Tercatat sebanyak 190 dari 300 anggota Majelis Nasional Korea Selatan yang hadir, mereka meloloskan mosi yang mengharuskan darurat militer dicabut sesegera mungkin.
Warga Korsel Ngamuk
Tak hanya oposisi Korsel yang mengajukan protes, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol turut menghadapi kemarahan dan pertentangan dari masyarakat usai menetapkan status darurat militer.
Ribuan warga terpantau turun ke jalan untuk menuntut pengunduran Presiden Yoon.
Langkah serupa juga dilakukan sejumlah perwakilan media, mereka berkumpul di luar Pusat Pers Korea Selatan di Seoul pada Rabu (4/12) pagi waktu setempat.
Puluhan jurnalis dan pejabat dari aliansi delapan organisasi media besar berkumpul menyerukan aksi protes.
Sambil membawa banner bertuliskan "Pemimpin Pemberontakan Yoon Suk Yeol Segera Mundur”.
"Presiden Yoon harus segera mengundurkan diri secara sukarela," ungkap mereka.
Menurut Yonhap, RUU tersebut diperkirakan akan dilaporkan ke sidang paripurna Majelis Nasional pada Kamis (5/12/2024).
Dengan pemungutan suara kemungkinan akan dilakukan pada Jumat (6/12/2024) atau Sabtu (7/12/2024).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: