Kemiskinan dan PPN 12% Jadi Topik di Rapimnas Kadin 2024
Kemiskinan dan PPN 12% Jadi Topik di Rapimnas Kadin 2024--
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sejumlah isu jadi topik bahasan pada Rapimnas Kadin 2024, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (1/12), terutama kemiskinan, yang memang jadi fokus utama.
Tema utama Rapimnas 2024 memang 'Tekan Kemiskinan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Wujudkan Indonesia Emas 2045'.
"Fokus dari Rapimnas adalah membahas program kerja tahunan," kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat membuka acara, sembari mengatakan, Rapimnas penting untuk menentukan arah strategis Kadin sebagai mitra pemerintah.
"Nah, karena tahun ini tahun penting, di mana Pak Presiden Prabowo baru saja terpilih di Oktober 2024, sehingga Rapimnas ini benar-benar sangat penting untuk menentukan arah kebijakan Kadin sebagai mitra strategis pemerintah," tambahnya.
BACA JUGA:
- Upah Buruh 2025 Naik 6,5 Persen, Begini Tanggapan Kadin Indonesia
- Luar Biasa! Rapimnas Kadin 2024 Dihadiri Lebih dari 2000 Peserta
Dia juga menegaskan, Kadin di bawah kepemimpinannya mendukung program Asta Cita yang ditetapkan Presiden Prabowo. Menurutnya, program itu sangat baik dan hebat.
"Asta Cita yang kita ketahui itu merupakan suatu landasan yang benar-benar kita lihat sebagai suatu program yang baik dan hebat," tuturnya.
Anindya juga mengatakan, dalam lawatannya ke beberapa negara bersama Presiden Prabowo, beberapa waktu lalu, isu pengentasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam Rapimnas.
"Rapimnas ini fokusnya mengentaskan kemiskinan jadi 0 persen, dan pertumbuhan (ekonomi) 8 persen, serta mencapai Indonesia emas di 2045," urainya.
BACA JUGA:
- Anindya Bakrie: Rapimnas Kadin 2024 Fokus Hasilkan Rekomendasi Terbaik Untuk Pemerintah
- Bobby Gafur: Pengentasan Kemiskinan Jadi Isu Utama Rapimnas Kadin 2024
Menyoal isu PPN 12 pesen pada 2025, program tiga juta rumah, hingga penghapusan utang UMKM, juga akan menjadi isu yang dibahas.
Berdasar pantauan di lokasi acara, Rapimnas Kadin di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie nampak mendapat sambutan positif.
Dua ribu lebih peserta diperkirakan hadir, hingga sebagian peserta terpaksa berdiri, karena kapasitas kursi yang tak mencukupi.
Sejumlah menteri juga tampak hadir, seperti Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: