Viral Jenazah di TPU Cikutra Hanyut Akibat Banjir, Ini Penjelasan Pemkot Bandung
Banjir bandang di Kota Bandung sebabkan 2 makam terbawa arus hingga jenazah terangkat keluar pada Rabu, 27 November 2024.--instagram.com
BANDUNG, RADARPENA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) BANDUNG buka suara soal viralnya jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota BANDUNG yang hanyut terseret air banjir pada Rabu, 27 November 2024.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Infrastruktur, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung Bambang Suhari mengatakan pihaknya akan merelokasi 20 makam yang terdampak tanggul jebol di TPU Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dia memastikan bahwa tidak ada jenazah yang hanyut terbawa arus dalam insiden tersebut.
“Kami sudah memindahkan dua jenazah ke Blok E3 pada hari kejadian. Hari ini, kami menargetkan relokasi 18 makam lainnya,” kata Bambang di Bandung, Kamis.
BACA JUGA:
Bambang mengungkapkan pihaknya telah berkomunikasi dengan ahli waris dari jenazah yang terdampak. Beberapa ahli waris juga meminta agar jenazah keluarga mereka dipindahkan ke lokasi lain, seperti Cimahi, Jakarta, atau Blok F TPU Cikutra.
“Tadi sebagian ahli waris ada yang akan dipindahkan ke Cimahi sebanyak tiga jenazah, ke Jakarta satu. Kemudian ke Blok F TPU Cikutra dekat dengan makam keluarganya juga ada satu jenazah,” kata dia.
Bambang sendiri menargetkan proses relokasi semua jenazah dari makam yang terdampak dapat selesai hari ini. Rencananya, sebagian besar jenazah akan direlokasi ke Blok E3, yang berada di dataran tanah lebih tinggi dari makam semula.
“Saya inginnya ya selesai hari ini, mudah-mudahan tidak hujan. Dan bisa dilihat nanti proses pemakamannya di Blok E3 di atas,” katanya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, dirinya memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi, terutama jika hujan lebat kembali terjadi.
Bambang meminta kepada ahli waris makam terdampak agar memahami langkah darurat yang diambil pemerintah.
“Kami mohon pengertian dari para ahli waris. Pemindahan ini dilakukan untuk menjaga keamanan jenazah. Mekanisme birokrasi memerlukan waktu, sehingga kami langsung bertindak untuk menghindari kerusakan lebih parah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: