Cagub Ridwan Kamil Bakal Pindahkan Balai Kota Jakarta ke Jakarta Utara, Pengamat: Buang-Buang Anggaran

Cagub Ridwan Kamil Bakal Pindahkan Balai Kota Jakarta ke Jakarta Utara, Pengamat: Buang-Buang Anggaran

Balai Kota Jakarta --antaranews

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Cagub Ridwan Kamil mengungkapkan jika pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) terpilih menjadi Gubernur Jakarta di Pilkada Jakarta berencana memindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara.

Ide memindahkan Balai Kota itu adalah untuk menghadirkan keadilan tata ruang seperti hal pemindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara.

Ide Ridwan Kamil dinilai pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah sebagai ide buang-buang anggaran.

"Menurut saya sih, pertama yang itu enggak ada urgensinya. Mindah ke sana itu apa? Kan itu membuang-buang anggaran dan tidak ada arti pentingnya buat publik," kata Trubus saat dihubungi radarpena.co.id grup disway.id pada Senin, 18 November 2024.

BACA JUGA:

Menurut Trubus, bisa saja Balai Kota dipindahkan jika memang ada faktor yang mengganggu pelayanan publik.

Misalnya, Balai Kota struktur tanahnya labil, banjir, ancaman longsor, dan semacamnya.

Menurutnya, saat ini kondisi Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat dalam kondisi baik-baik saja.

Sehingga kata Trubus, tidak ada urgensi untuk memindahkan Ibu Kota ke Jakarta Utara.

Trubus berpendapat, ketimbang untuk membangun Balai Kota baru, mending anggarannya dipakai untuk membenahi permukiman kumuh di Jakarta Utara.

"Malah sebenarnya kan yang harus dilakukan malah bukan membangun itu (Balai Kota). Itu rumah-rumah kumuh itu diberikan Rusun saja itu. Banyak sekali. Karena yang sering Plumpang itu kan sering meledak dulu itu kan. Karena tanahnya juga masih sengketa itu. Jadi harusnya masyarakatnya dibuatkan ini saja itu, rusun saja, Rusunami," ujarnya.

BACA JUGA:

Trubus menilai, yang harus dibenahi di Jakarta bukan semata-mata masalah fisik. Namun kata Trubus yang harus dibenahi adalah birokrasinya yang semrawut.

"Saya melihat sebenarnya yang dibutuhkan Jakarta itu bukan masalah fisik, tapi lebih kepada pembenahan mental, mental birokrasinya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: