Fakta Meteor Leonid, Capai Indonesia Tak Lama Lagi, Apa Persiapan Kita?

Fakta Meteor Leonid, Capai Indonesia Tak Lama Lagi, Apa Persiapan Kita?

Meteor Leonid--

Radarpena.co.id, Jakarta - Setelah diguyur oleh hujan meteor Taurid Utara pada pekan lalu, Bumi akan kedatangan lagi fenomena langit serupa di pekan ini. Fenomena tersebut tak lain adalah hujan meteor Leonid. Sudah aktif sejak 6 November, Leonid bakal menampilkan meteor-meteor terbaiknya pada puncaknya yang berlangsung di tanggal 17 November 2024.

Seperti diketahui, hujan meteor adalah salah satu fenomena astronomi yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Artinya, kamu tidak membutuhkan alat pengamatan seperti teleskop untuk menyaksikan fenomena hujan meteor. 

Terkenal karena kecepatannya yang kilat, berikut fakta-fakta mengenai hujan meteor Leonid yang harus kamu ketahui!

BACA JUGA:Menyaksikan Keajaiban Alam: Panduan Melihat Fenomena Hujan Meteor yang Akan Terjadi pada 3 Januari 2024

BACA JUGA:Fenomena Hujan Meteor Leonid 2023 Terjadi 2 Hari di Bulan November, Begini Cara Melihatnya

1. Berasal dari komet 55P/Temple-Tuttle

Hujan meteor adalah fenomena ketika Bumi melintasi jalur komet dan menangkap puing-puing komet yang tertinggal. Jadi, ketika Bumi berada di lintasan komet, puing-puing yang tertinggal di lintasan tersebut akan tertarik oleh gaya gravitasi Bumi. Kemudian, puing-puing komet masuk ke atmosfer Bumi dan menjadi hujan meteor.

Mengutip dari Earth Sky, hujan meteor Leonid berasal dari komet 55P/Temple-Tuttle. Komet tersebut pertama kali ditemukan oleh William Temple saat melakukan pengamatan di Observatorium Marseilles, Prancis, pada 19 Desember 1865. Diketahui, 55P/Temple-Tuttle merupakan komet periodik, yaitu komet yang memiliki waktu orbit singkat (kurang dari 200 tahun).

 

2. Dari arah Konstelasi Leo

Hujan meteor Leonid akan muncul dari arah konstelasi (rasi bintang) Leo. Dilansir Britannica, Leo adalah konstelasi zodiak yang terletak di langit utara, tepatnya di antara konstelasi Cancer dan Virgo. Konstelasi Leo cukup terkenal lantaran visualnya yang menggambarkan seekor singa di langit malam.

3. Aktif pada tanggal 6 hingga 30 November 2024

Sebagai fenomena astronomi tahunan, pada tahun ini hujan meteor Leonid aktif pada tanggal 6--30 November 2024. Puncak hujan meteor Leonid diperkirakan terjadi pada 17 November 2024. Saat memasuki puncaknya, Leonid bakal memproduksi hingga 15 meteor per jam.

Leonid akan melaju di atmosfer dengan kecepatan kilat, yakni 70 kilometer pe detik. Diketahui, hujan meteor ini pernah menciptakan salah satu badai meteor terbesar sepanjang sejarah. Pada 17 November  1966, Bumi diguyur oleh hujan meteor Leonid dengan intensitas yang mencapai ribuan meteor per menitnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: