Pep Guardiola Flashback Pengalaman Latih Barcelona, Ngaku Pekerjaan Paling Sulit

Pep Guardiola Flashback Pengalaman Latih Barcelona, Ngaku Pekerjaan Paling Sulit

Pep Guardiola resmi perpanjang kontrak dengan Manchester City-X/PepTeam-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pep Guardiola mantan pelatih Barcelona yang kini sukses membawa Manchester City menjadi tim dengan gelar juara bertahan.

Pelatih berkepala plontos tersebut mengungkapkan bahwa melatih Blaugrana merupakan pekerjaan yang sulit dalam catatan kariernya.

Josep Guardiola melatih tim Barcelona pada 2008 hingga 2012, pelatih catalan dari kota Santpedor tersebut memegang rekor trofi terbanyak yang dimenangkan dengan 14 trofi dalam empat tahun masa jabatannya sebagai bos FC Barcelona. 

Selama masa kepemimpinannya, Barca meraih dua gelar Liga Champions, tiga gelar juara La Liga, dua Copa del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub. Pada musim 2008/09 tim berhasil meraih treble yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey.

Pada 2012 Guardiola memutuskan meninggalkan Barcelona dan rehat melatih selama setahun. 

Setelahnya, Guardiola kembali ke dugout dengan menangani Bayern Munich selama tiga tahun, sebelum menyeberang ke Man City pada 2016 sampai sekarang.

BACA JUGA:Erling Haaland Ditarik Keluar Usai Cetak Gol, Begini Alasan Pep Guardiola

BACA JUGA:Rodri Absen hingga Akhir Musim Pasca Alami Cedera ACL, Begini Reaksi Pep Guardiola

Dikabarkan bahwa Pep Guardiola memiliki konflik internal semasa melatih Lionel Messi dkk. Tak hanya itu, Barcelona juga memiliki standar yang sangat tinggi sehingga tak memberi ruang untuk sedikitpun kesalahan.

"Pekerjaan tersulit saya, sejauh ini," ujar Guardiola kepada Radio Catalunya.

"Di tempat lain, Anda kena pukulan dari lawan tapi di Barcelona, yang pukulan yang paling menyakitkan itu datang dari dalam klub itu sendiri."

"Ini adalah sebuah klub yang sangat besar. Kami dulu memenangi liga dan piala selama bertahun-tahun, dan klub menganggapnya sebagai sebuah kegagalan karena kami terdepak di semifinal Liga Champions."

"Di Barcelona itu ada beberapa perang dan Anda harus memilih perang mana, yang harus saya ikuti. Anda akan keliru jika Anda mengikuti peperangan yang sia-sia, sebuah kesalahan besar."

"Ada satu-satunya perang yang Anda harus terlibat itu adalah meyakinkan para pemain setiap hari bahwa Anda akan menang di hari Sabtu, Rabu, Sabtu, Rabu, dan seterusnya. Sisanya Anda tidak perlu terlibat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: