Modus! Berkedok 'Sakti' Seorang Kiai di Ponorogo Tipu Warga, Tukar Perhiasan Jadi Rokok

Modus! Berkedok 'Sakti' Seorang Kiai di Ponorogo Tipu Warga, Tukar Perhiasan Jadi Rokok

ilustrasi foto: Seorang Kiai di Ponorogo menipu warga dengan kedok bisa menyembuhkan penyakit.-Foto: Ilustrasi/Freepik -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Baru-baru ini pria dengan nama lengkap Gus Wahid asal Semarang diduga melakukan penipuan terhadap warga Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Jawa Timur. Pria tersebut mengaku sakti dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. 

Kades Tugurejo Siswanto mengatakan, pelaku memang berkedok kiai. Dia mengaku bisa menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari stroke, asam urat, kolesterol, dan masih banyak lagi.

Ada sebagian warga yang kemudian percaya dengan apa yang disampaikan sang Gus. Akibat modusnya itu sudah ada 2 orang warga yang mengaku telah tertipu.

"Pelaku awalnya mengisi ceramah di masjid. Ya ceramah dalil. Termasuk mengaku mengobati penyakit. Apapun penyakitnya dan beberapa warga percaya," ujar Siswanto, pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Siswanto mengatakan sebenarnya ada cukup banyak warga yang sebenarnya telah tertipu oleh klaim Gus Wahid yang berpenampilan layaknya kiai dengan usia sekitar 50 tahunan.

BACA JUGA:

"Yang cerita dan lapor ke saya ada dua orang. Lalu meneruskan laporan ke polisi. Sebenarnya banyak tapi yang lapor baru dua," ujar Siswanto.

Siswanto mengatakan dari 2 korban itu pelaku berhasil mendapatkan Rp 14 juta. Uang itu disetorkan senilai Rp 3 juta, Rp 4 juta, sisanya berupa perhiasan dibungkus kain hijau dan disimpan di dalam lemari di kamar korban.

"Korban ini punya kerabat sakit parah, karena berharap kerabatnya sembuh ya percaya saja dengan omongan pelaku. Karena sudah dibawa ke mana-mana belum sembuh," tambah Siswanto lagi.

Mengenai kasus dugaan penipuan ini Kapolsek Slahung AKP Pitoyo mengatakan kedua korban belum resmi melapor. Namun pihaknya sudah mendatangi kediaman korban dan memintai keterangan.

Menurut penjelasan Kapolsek, total kerugian yang dialami oleh kedua orang tersebut mencapai Rp 14 juta, yang terdiri dari uang tunai dan perhiasan yang ditukarkan dengan barang-barang tak bernilai seperti rokok.

"Total kerugian Rp 14 juta dari dua orang itu. Ada uang tunai yang ditukar dengan uang mainan dan perhiasan ditukar dengan rokok," tandas Pitoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: