Mengenal Zoroaster, Agama Kuno yang Berasal dari Iran

Ahura Mazda memiliki lawan yaitu dewa kehancuran Angra Mainyu, Roh Perusak. Roh jahat dan perusak dalam doktrin Zoroastrianisme. 

BACA JUGA:

• Malam 1 Suro: Perpaduan Budaya dan Religi dalam Islam di Jawa

Menurut versi paling awal dari mitos tersebut, Angra Mainyu merupakan saudara kembar dari Spenta Mainyu, Roh Kudus.

Baik Angra Mainyu dan Spenta Mainyu merupakan putra dari Ahura Mazdā (Ormizd atau Ormazd), Tuhan yang Bijaksana dan dewa tertinggi dalam agama Zoroaster.

Kitab dari agama Zoroaster adalah kitab Avestan yang berisi tentang ajaran-ajaran Zoroaster.

Mengutip dari Britannica Zoroastrianisme didirikan di Persia pada abad ke-6 SM oleh pendeta Zarathustra, yang dikenal oleh orang Yunani sebagai Zoroaster. 

Agama Zoroaster mulai tersebar pada abad ke-5 SM ketika seorang kaisar dari Akmeniyah yaitu Darius I mengadopsi agama Zoroaster dan mulai menyebarkannya keseluruh kekaisaran. 

BACA JUGA:

• 4 Rekomendasi Wisata Religi Goa Maria di Pulau Jawa, Memohon Doa dari Bunda Penolong

Selain itu kaisar-kaisar Akmeniyah setelah Darius juga mengadopsi agama Zoroaster seperti contohnya adalah Xerses, Cyrus, dan juga Artaxerxes.

Mengutip dari BBC penganut Zoroaster biasanya beribadah di kuil dan juga menghadap api. Doa-doa pada dasarnya adalah permohonan, memanggil dan merayakan Ahura Mazda dan esensi baiknya yang mengalir melalui semua hal. 

Doa-doa diucapkan menghadap matahari, api, atau sumber cahaya lain yang mewakili cahaya dan energi ilahi Ahura Mazda.

BACA JUGA:

• 4 Tempat Wisata Religi di Purwakarta yang Banyak di Kunjungi Peziarah

Pemurnian sangat ditekankan dalam ritual Zoroaster. Penganut Zoroastrian berfokus untuk menjaga pikiran, tubuh, dan lingkungan mereka tetap murni dalam upaya mengalahkan kejahatan (Angra Mainyu). 

Api dipandang sebagai simbol kemurnian tertinggi, dan api suci dipertahankan di Kuil Api (Agiaries). Api ini mewakili cahaya Tuhan (Ahura Mazda) serta pikiran yang diterangi, dan tidak pernah padam. Tidak ada ritual atau upacara Zoroaster yang dilakukan tanpa kehadiran api suci.

Setelah Islam masuk ke Persia. Ajaran Zoroaster mulai hilang. Kuil-kuil Zoroaster juga banyak yang dihancurkan karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. 

Sumber: