Tidak Hanya Kuat Mengunyah, Gigi Sehat Juga Mampu Melawan Kerusakan!
Tidak Hanya Kuat Mengunyah, Gigi Sehat Juga Mampu Melawan Kerusakan!-Foto: Ilustrasi/Freepik -
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Gigi yang sehat memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mengunyah makanan hingga berbicara dengan jelas.
Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya sekuat apakah gigi yang sehat sebenarnya? Ternyata, gigi manusia merupakan salah satu bagian tubuh yang paling kuat, terutama lapisan terluarnya, yang dikenal sebagai email gigi.
Kekuatan gigi yang sehat tak hanya terletak pada daya tahannya terhadap gigitan dan tekanan, tetapi juga kemampuannya dalam melawan kerusakan dan penyakit.
Struktur Gigi dan Kekuatan Alaminya
Setiap gigi manusia terdiri dari beberapa lapisan, masing-masing memiliki fungsinya sendiri:
- Email: Lapisan luar gigi yang paling keras dan melindungi bagian dalam gigi. Email tersusun dari mineral, terutama kalsium dan fosfat, sehingga sangat kuat—bahkan lebih kuat dari tulang.
- Dentin: Lapisan di bawah email yang lebih lunak, tetapi tetap keras dan melindungi saraf serta pembuluh darah di dalam gigi.
- Pulpa: Bagian paling dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Pulpa inilah yang membuat gigi sensitif terhadap rasa panas atau dingin.
Seberapa Kuat Gigi?
Gigi manusia dirancang untuk bertahan menghadapi tekanan yang luar biasa. Ketika kita menggigit, gigi kita bisa menerapkan tekanan hingga 200 hingga 250 kilogram per sentimeter persegi. Ini membuatnya cukup kuat untuk memecah berbagai jenis makanan, dari daging keras hingga sayuran mentah.
Email gigi, yang melindungi lapisan dalam gigi, merupakan bahan paling keras dalam tubuh manusia. Daya tahannya terhadap keausan dan kerusakan bahkan setara dengan batu permata.
Kekerasan email gigi mencapai 5 pada skala Mohs, yang digunakan untuk mengukur kekerasan mineral. Untuk perbandingan, kaca memiliki kekerasan sekitar 5,5 pada skala Mohs.
Ketahanan Terhadap Kerusakan
Meski kuat, gigi tetap rentan terhadap beberapa faktor yang bisa melemahkannya, seperti:
- Plak dan Bakteri: Plak yang terbentuk dari bakteri dan sisa makanan dapat menghasilkan asam yang merusak email gigi, menyebabkan karies atau gigi berlubang.
- Makanan dan Minuman Asam: Konsumsi berlebihan makanan atau minuman asam, seperti soda atau jeruk, bisa melarutkan mineral dalam email, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan.
- Kebiasaan Buruk: Kebiasaan seperti menggeretakkan gigi, menggigit kuku, atau membuka botol dengan gigi bisa menyebabkan keretakan atau patah.
Namun, dengan perawatan yang baik, gigi bisa tetap kuat sepanjang hidup. Menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan mengunjungi dokter gigi secara rutin adalah langkah-langkah yang dapat menjaga kekuatan gigi.
Apa yang Terjadi Jika Gigi Rusak?
- BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Kacang dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Jaga Kesehatan Jantung
- BACA JUGA:Tujuan Utama Cek Kesehatan Sebelum Melamar Kerja: Pastikan Mental dan Fisik Calon Karyawan Baik
Gigi yang rusak, baik karena trauma atau kerusakan bertahap, dapat kehilangan kekuatannya. Gigi yang berlubang, misalnya, melemahkan struktur gigi dan membuatnya lebih rentan patah atau terinfeksi.
Apabila gigi rusak parah, gigi bisa memerlukan perawatan seperti tambalan, mahkota, atau bahkan pencabutan gigi.
Gigi yang patah atau mengalami keretakan akibat trauma seperti kecelakaan atau kebiasaan mengunyah benda keras juga bisa mengurangi kekuatan gigi.
Kondisi ini sering kali membutuhkan penanganan cepat dari dokter gigi untuk mencegah infeksi dan memperbaiki kekuatan gigi.
Menjaga Gigi Tetap Kuat
Untuk menjaga gigi tetap kuat dan sehat, beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:
- Pola Makan Seimbang: Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D, dan fosfor untuk memperkuat gigi.
- Hindari Gula Berlebihan: Konsumsi gula berlebihan dapat mempercepat pembentukan plak dan kerusakan gigi.
- Hindari Kebiasaan Merusak Gigi: Jangan gunakan gigi sebagai alat pembuka botol atau benda keras lainnya, dan hindari kebiasaan menggeretakkan gigi.
- Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi: Kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali dapat membantu mendeteksi masalah pada gigi sejak dini dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: