Butuh Tenda! Atasi Dampak Gempa Bandung-Garut 5 Magnitudo, Apa yang Dibutuhkan?
Salah satu bukti bangunan yang rusak parah efek gempa di Bandung hingga Garut pada 18 September 2024--
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Hingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa pada Rabu, 18 September 2024
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa berkekuatan magnitudo 5.0 melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
"Hingga pukul 14.00 WIB, total rumah terdampak berjumlah 700 unit," kata Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat di Kabupaten Bandung, Rabu 18 September 2024.
Hadi mengungkapkan, hingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
BACA JUGA:Gempa Bandung dan Garut, 700 Bangunan Rusak, 82 Orang Jadi Korbannya
Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Bandung sebanyak 491 unit rumah dan Kabupaten Garut 209 unit rumah.
Pada rumah terdampak, BPBD Jabar masih menunggu informasi dari BPBD di tingkat kabupaten untuk menentukan tingkat kerusakannya, kata dia.
Setelah upaya tersebut rampung, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten segera melakukan perbaikan fasilitas umum, pembersihan materiil dampak dari gempa, serta perbaikan rumah warga.
Selain tempat tinggal atau rumah, gempa bumi yang terjadi pada Rabu, 18 September 2024 ini juga merusakkan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.
Sementara itu, BPBD mencatat jumlah korban luka-luka sejumlah 82 orang. Mereka yang luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Bandung 81 orang dan satu orang warga Kabupaten Garut.
BACA JUGA:Gempa Bandung dan Garut, 11 Perjalanan Kereta Dihentikan, Ini Daftarnya
Update Terbaru
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung pada 18 September 2024 hingga pukul 20.00 WIB, bangunan yang terdampak tercatat 3.391 rumah, 34 sarana pendidikan, 59 sarana ibadah, 8 fasilitas kesehatan, dan 18 fasilitas umum.
Sedangkan untuk warga yang terdampak mencapai 5.409 KK dengan total 21.696 jiwa dan sebanyak 710 jiwa mengungsi. Jumlah bangunan dan warga terdampak itu tersebar di 7 kecamatan yakni Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, dan Banjaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: