Maraknya Kasus Pedofilia di Media Sosial, KemenPPPA Buka Suara
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar-Disway.Id/Annisa Zahro-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Munculnya komunitas pedofilia di media sosial menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat.
Terlebih, beberapa waktu belakangan terkuak maraknya kasus penculikan dan kekerasan seksual terhadap anak.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Nahar menjelaskan bahwa terdapat tiga unsur utama terjadinya kekerasan terhadap anak.
Pertama yakni adanya orientasi-orientasi tertentu, penculikan atau pedofilia.
"Itu biasanya di pelaku karena satu, untuk tujuan kalau penculikan biasanya untuk ekonomi. Tapi kalau misalnya penculikan, karena dia punya hasrat seksual tertentu, dia menculik untuk tujuan kekerasan seksual. Lalu kemudian yang kedua, kalau korbannya anak itu selalu melihat sifat dasar anak," terang Nahar di Kantor KemenPPPA, Jakarta, 18 September 2024.
Dijelaskannya, sifat dasar anak sendiri polos. Di mana, masyarakat mengajarkan untuk hormat kepada orang dewasa.
BACA JUGA:KemenPPA Kawal Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman
BACA JUGA:Sebuah Keluarga di Cimahi Syok, Anak Perempuannya Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
Sehingga, ketika orang dewasa memberikan sesuatu atau meminta pertolongan, anak akan dengan mudah menghampiri.
Sayangnya, hal ini justru menjadi modus yang dilakukan oleh pelaku penculikan dan pencabulan.
Sehingga, "Terus kita lakukan upaya-upayanya untuk misalnya soal parenting digital, penguatan kapasitas pengasuhan kepada keluarga, termasuk pengenalan anak sejak usia dini. Soal misalnya mewaspadai kejahatan seksual."
Menurutnya, stigma tabu edukasi seks harus dihapuskan dan anak diajarkan sejak dini oleh orang tua.
"Misalnya soal seks education anak sejak kecil itu sudah diajarin sama ibunya. Ini bagian ini jangan dipegang sama orang lain, nggak boleh dilihat, dsb. Itu harus diajarin," tegasnya.
Ketika anak diberikan edukasi sejak dini, ia akan menyadari hal-hal mencurigakan dan tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi ancaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: