Viral Rombangan Emak Emak Berisik di Gerbong Ganggu Kenyamanan, PT KAI: Laporkan Saja
Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan rombongan ibu-ibu tengah bernyanyi dalam kereta. --instagram.com/berbagai sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) merespons isu viral di media sosial terkait rombongan penumpang yang bersuara keras atau bernyanyi saat menggunakan KA (241) Sri Tanjung relasi Ketapang - Lempuyangan keberangkatan 12 Juli 2024, tepatnya di gerbong ekonomi 6.
Dalam video yang beredar, nampak sejumlah ibu-ibu yang mengenakan kerudung warna cokelat itu dengan lantang bernyanyi keras di dalam gerbong kereta.
Mereka tak memikirkan kenyamanan penumpang lainnya. Egois. Faktor tersebut membuat penumpang di sekitarnya geram.
VP Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, KAI mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk saling menghormati dan menghargai antar sesama penumpang agar perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman.
"Pelanggan dilarang bersuara keras di dalam kereta api, baik saat berbicara langsung maupun melalui telepon. Selain itu suara-suara keras dari alat eletronik seperti saat mendengarkan musik, menonton film, dan lain-lain juga tidak diperkenankan," tegasnya di Jakarta pada Senin, 15 Juli 2024.
BACA JUGA:
Tak berhenti disitu, Anne juga berpesan kepada seluruh pelanggan kereta api untuk selalu mematuhi aturan, menjaga ketertiban, serta menjaga fasilitas kereta api dan stasiun karena layanan kereta api merupakan fasilitas umum.
"KAI mempersilakan penumpang yang mengalami ketidaknyamanan selama perjalan untuk menghubungi petugas Kondektur yang bertugas agar segera ditindaklanjuti. Nomor handphone petugas Kondektur tertera di setiap kabin kereta," tuturnya.
Ane menambahkan, bahwa penumpang juga dapat menyampaikan keluhan-keluhannya dengan menginfokan kode booking melalui pesan langsung (Direct Message) kepada Contact Center KAI di media sosial KAI, email cs@kai.id, WhatsApp 08111-2111-121, atau telepon di 121.
"Kami berharap semua pelanggan mematuhi aturan saat menggunakan layanan kereta api, sehingga perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan," tukasnya.
Diketahui, saat kejadian berlangsung, Kondektur dan Polsuska yang bertugas telah telah mengambil tindakan dengan memanggil koordinator rombongan dan memberikan penjelasan serta arahan agar tidak membuat kegaduhan di dalam kereta. Setelah itu, situasi kembali kondusif.(sabrina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: