Bahaya Kecubung: Buah Berduri Beracun yang Mengancam Nyawa Puluhan Warga Banjarmasin
Bahaya kecubung (Ilustrasi buah kecubung)--shutterstock
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Baru-baru ini, berita duka datang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Puluhan warga dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum akibat keracunan buah kecubung. Dua di antaranya bahkan tak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.
Kasus keracunan kecubung di Banjarmasin diduga terjadi karena para remaja mengkonsumsi buah kecubung. Efek racun yang cepat dan kuat menyebabkan mereka mengalami halusinasi, kebingungan, dan kelumpuhan.
Kasus di Banjarmasin yang hingga menewaskan dua orang ini menjadi pengingat kembali tentang bahaya kecubung, tanaman berduri yang sering disalahgunakan untuk mabuk-mabukan.
Apa itu Kecubung?
Kecubung (Datura metel) adalah tanaman liar yang mudah ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau tua, bunga berbentuk terompet berwarna putih atau ungu, dan buah berduri bundar berwarna hijau.
BACA JUGA:
- Jangan Anggap Sepele! Berikut 7 Kebiasaan yang Dapat Tingkatkan Kecerdasan Otak Anak
- Tips Hilangkan Warna Belang pada Tangan, Kulit Auto Glowing Lagi!
Di balik penampilannya yang biasa, kecubung menyimpan bahaya mematikan. Hampir seluruh bagian tanaman ini mengandung alkaloid tropana, seperti skopolamin, atropin, dan hyoscyamine, yang beracun bagi manusia.
Bahaya Mengkonsumsi Kecubung
Meskipun sering disalahgunakan untuk mabuk karena efek halusinasinya, mengkonsumsi kecubung, baik dalam bentuk buah, daun, maupun biji, dapat berakibat fatal. Berikut beberapa bahaya utama kecubung:
1. Halusinasi dan Gangguan Mental
Efek paling terkenal dari kecubung adalah halusinasi visual dan pendengaran yang intens. Hal ini dapat disertai dengan kebingungan, disorientasi, paranoia, dan delusi. Pada kasus yang parah, dapat terjadi psikosis yang berkepanjangan.
2. Kelumpuhan dan Gangguan Saraf
Racun dalam kecubung dapat menyerang sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan otot, kesulitan berbicara, dan gangguan penglihatan. Pada kasus yang parah, dapat terjadi kelumpuhan pernapasan dan kematian.
3. Gangguan Jantung dan Pernapasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: