Sejarah Malam 1 Suro, Mitos-mitos dan Tradisi Dibalik Tahun Baru Jawa
Menyelami Misteri Malam 1 Suro dan Tradisi di Balik Tahun Baru Jawa--Foto: ideogram.ai
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Malam 1 Suro, atau dikenal juga sebagai 1 Muharram dalam kalender Islam, adalah malam penuh makna bagi masyarakat Jawa. Di malam ini, banyak tradisi dan ritual dijalankan, erat kaitannya dengan cerita dan legenda kuno, terutama yang berhubungan dengan sosok Aji Saka.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang apa yang membuat malam ini begitu istimewa.
Ritual Kejawen dan Legenda Aji Saka
1. Ritual Kejawen di Malam 1 Suro
Bagi masyarakat Jawa, Malam 1 Suro dianggap malam yang sakral. Ritual-ritual yang dilakukan seringkali dihubungkan dengan kedatangan Aji Saka, tokoh legendaris yang diyakini datang ke Pulau Jawa untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman makhluk gaib.
BACA JUGA:
- Mitos Dan Fakta Seputar Malam 1 Suro: Meluruskan Pemahaman Yang Salah
- Mitos Menabrak Kucing: Kepercayaan yang Sering Menyebabkan Kekhawatiran
Tradisi ini melibatkan berbagai kegiatan spiritual, seperti pengelilingan keraton (mengelilingi keraton dengan diam), memandikan benda pusaka, hingga mandi kembang.
2. Legenda Aji Saka
Cerita tentang Aji Saka sangat populer di kalangan masyarakat Jawa. Legenda ini menceritakan tentang Aji Saka, pemuda sakti yang datang ke Medang Kamulan bersama dua pengawalnya, Dora dan Sembada.
Mereka dikenal sebagai pahlawan yang berhasil mengalahkan makhluk gaib dan membebaskan rakyat dari kekuasaan mereka. Dalam perjalanan mereka, Aji Saka menciptakan aksara Jawa, yang konon terinspirasi dari pertarungan antara Dora dan Sembada.
BACA JUGA:
- Torpedo Kambing Jadi Incaran Saat Idul Adha, Benarkah Dapat Meningkatkan Libido? Mitos atau Fakta?
- Menjelajahi Pesona dan Mitos Mistis Pantai Selatan yang Memukau: 6 Destinasi Wajib Dikunjungi
Asal Usul Kalender Saka
Pada masa Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma, penguasa Kerajaan Mataram Islam (1613-1645), ada upaya untuk menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah akibat perbedaan keyakinan antara Kejawen dan Islam.
Sultan Agung mengubah kalender Saka agar sesuai dengan penanggalan Islam, sehingga Malam 1 Suro juga diperingati sebagai awal tahun dalam kalender Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: