Proyek Gila Abad Ini: Chip Otak Neuralink Ubah Masa Depan Umat Manusia?

Proyek Gila Abad Ini: Chip Otak Neuralink Ubah Masa Depan Umat Manusia?

Perushaan Neuralink milik Elon Musk--

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Di tengah gempuran teknologi yang kian canggih, Neuralink, perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, hadir dengan sebuah proyek ambisius yang diprediksi bakal mengubah masa depan umat manusia: chip otak. Ya, Anda tidak salah baca. Neuralink ingin menanamkan chip kecil di otak manusia untuk menghubungkan pikiran dengan mesin.

Bayangkan, mengendalikan komputer hanya dengan kekuatan pikiran, menerjemahkan bahasa secara instan, bahkan menyembuhkan penyakit neurologis yang rumit. Itulah mimpi futuristik yang diusung Neuralink.

Neuralink membayangkan sebuah dunia di mana manusia dapat berinteraksi dengan teknologi secara langsung, tanpa perlu perantara seperti keyboard, mouse, atau layar. Dengan chip otak Neuralink, pengguna dapat mengendalikan komputer, smartphone, dan perangkat elektronik lainnya hanya dengan kekuatan pikiran.

Bayangkan seorang seniman yang melukis dengan menggerakkan kuas secara virtual, atau seorang musisi yang memainkan musik hanya dengan membayangkan melodinya. Kemungkinan untuk berkreasi dan berekspresi akan menjadi tak terbatas.

BACA JUGA:Data yang Terkena Ransomware Tidak Bisa Kembali Tapi Pemerintah Ogah Bayar Tebusan, Kudu Piye?

Di bidang medis, chip Neuralink berpotensi merevolusi cara kita mendiagnosis dan mengobati penyakit. Dokter dapat memantau aktivitas otak pasien secara real-time, mendeteksi tanda-tanda awal penyakit neurologis, dan bahkan memberikan terapi yang ditargetkan langsung ke area otak yang bermasalah.

Bagi penyandang disabilitas, chip Neuralink dapat membuka kembali dunia yang selama ini tertutup bagi mereka. Orang yang lumpuh dapat menggerakkan anggota tubuhnya dengan bantuan teknologi, orang yang tunanetra dapat "melihat" dunia melalui kamera yang terhubung ke otak mereka, dan orang yang tunarungu dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui telepati.

Pada akhir Januari 2024, Neuralink berhasil menanamkan chip pertamanya pada manusia, Noland Arbaugh, seorang pria yang lumpuh akibat kecelakaan. Hasil awal menunjukkan kemajuan yang menjanjikan, dengan Arbaugh mampu menggerakkan kursor komputer dan bermain game menggunakan pikirannya.

BACA JUGA:Demi Jaga Kesehatan Mental, Kunto Aji Sarankan Generasi Millenial Mainkan DOTA 2

 

Tantangan dan Kontroversi yang Mengiringi

Salah satu kekhawatiran terbesar terkait Neuralink adalah masalah keamanan dan privasi data otak. Chip Neuralink akan merekam aktivitas otak pengguna secara real-time, mengumpulkan data yang sangat sensitif dan personal. Bagaimana Neuralink akan memastikan keamanan data ini dari peretasan dan penyalahgunaan?

Bayangkan jika data otak dicuri dan digunakan untuk tujuan jahat, seperti manipulasi pikiran, pencurian identitas, atau bahkan kontrol perilaku. Dampaknya bisa sangat berbahaya dan merugikan individu maupun masyarakat secara luas.

Kekhawatiran ini diperparah dengan minimnya regulasi dan kerangka hukum yang jelas terkait dengan teknologi brain-computer interface (BCI) seperti Neuralink. Saat ini, belum ada aturan yang tegas tentang bagaimana data otak harus dikumpulkan, disimpan, dan digunakan. Hal ini membuka celah bagi potensi pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: