Musim Kemarau dan Gelombang Panas Diprediksi hingga Oktober, Waspada Kekeringan dan Defisit Pangan

Musim Kemarau dan Gelombang Panas Diprediksi hingga Oktober, Waspada Kekeringan dan Defisit Pangan

Terancam Kekeringan Solusi Krisis Pangan bisa dimanfaatkan dengan maksimal--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Musim kemarau dan gelombang panas akan terjadi di Indonesia hingga Oktober 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kemarau dan gelombang panas juga menghantui sejumlah di dunia. Dampaknya penurunan produksi beras.

"Banyak negara yang sebelumnya ekspor beras menjadi dipakai untuk dirinya sendiri. Negara kita juga sama," kata Jokowi saat meninjau pompanisasi di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu, 26 Juni 2024.

Dikatakan Jokowi berdasarkan perkiraan dari BMKG, Indonesia memasuki musim panas pada Juli hingga Oktober.

BACA JUGA:

Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk mencegah terjadinya kekeringan.

"Nanti Juli, Agustus, September, Oktober dan mudah-mudahan enggak terus itu akan ada gelombang panas, kekeringan, yang itu harus diantisipasi," ujarnya.

Menurutnya, upaya untuk mengantisipasi kekeringan tersebut adalah pompanisasi. 

Jokowi menjelaskan pompanisasi di seluruh tanah air akan melibatkan distribusi awal sebanyak 20 ribu unit pompa, yang kemudian akan ditingkatkan menjadi sekitar 70 ribu unit.

"Untuk apa? Ya seperti ini, air yang di bawah sawahnya agak ke atas, enggak bisa naik ke atas gara-gara enggak ada hal kecil, pompa. Tapi ini menjadi sangat krusial," imbuh dia.

Jokowi mengeklaim keberadaan pompa tersebut mampu meningkatkan frekuensi panen.

"Ya yang dulunya dua (kali panen) bisa jadi tiga. Yang sebelumnya satu (kali panen) bisa jadi dua atau tiga," tukas mantan gubernur DKI Jakarta itu.(anisha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: