Ciri-Ciri dan Gejala Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging Streptococcus, 48 Jam Terinfeksi Sebabkan Kematian!
Waspada bahaya Bakteri Pemakan Daging Streptococcus--halodoc
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Wabah bakteri pemakan daging grup A Streptococcus (GAS) tengah melanda Jepang saat ini.
Sepanjang 2024 telah ditemukan 977 kasus dengan angka kematian sebanyak 77 orang.
Diketahui, kematian yang disebabkan bakteri pemakan daging Streptococcus Toxic Shock Syndrome (STSS) ini terjadi hanya dalam kurun waktu 48 jam.
Dokter ahli penyakit tropik dan infeksi Prof. Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD-KPTI mengungkapkan bahwa sebenarnya bakteri Streptococcus ada di tenggorokan hampir setiap orang dewasa maupun anak-anak di seluruh dunia.
Tak ayal, kuman ini sering menyebabkan radang tenggorokan dan infeksi kulit berupa kemerahan untuk penyakit yang ringan.
BACA JUGA:
Namun, perjalanan penyakit atau spektrum penyakit karena kuman ini bisa tidak hanya itu bila menjadi semakin parah.
Kuman bisa beredar dalam darah (bakteremia) hingga menimbulkan sepsis.
Untuk gejala awal, penderita akan mengalami demam tinggi, disertai menggigil, nyeri otot, mual, serta muntah.
"Bila kuman menyebar ke dalam darah, menyebabkan sepsis dan STSS, serta kebusukan lapisan kulit atau fasciitis nekrotikans. Penyakit jantung rematik juga disebabkan kuman ini," ungkapnya.
Di Indonesia sendiri, GAS masih belum ditemukan, tetapi strain lain dari Streptococcus, yakni grup B Streptococcus sempat ditemukan oleh peneliti.
BACA JUGA:
"Tahun 2021, Peneliti BRIN Dodi Safari melaporkan adanya kolonisasi kuman grup B Streptococcus sebanyak 30% pada ibu hamil yang diteliti di Jakarta. Jadi belum ada data untuk GAS di Indonesia," ungkapnya.
Adapun pemeriksaan kultur dan resistensi antibiotika perlu dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi kuman ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: