Kapolsek Pondok Aren Gencar Beri Imbauan Cegah Aksi Tawuran Antar Pelajar
Potret Kapolsek Pondok Aren tegur para siswa untuk tidak melakukan aksi tawuran-Rafi Adhi Pratama-Disway Grup
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Siswa yang tengah nongkrong di warung-warung kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan ditegur polisi.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan pihaknya melakukan peneguran dan imbauan kepada mereka untuk mencegah adanya aksi tawuran.
"Dilakukan peneguran kepada anak-anak sekolah nongkrong di warung yang ada di samping tol MTN Perigi Baru dan melakukan pendataan serta memberikan himbauan kepada anak-anak sekolah SMPN 22," katanya kepada disway.id, Kamis 30 Mei 2024.
"Anak-anak nongkrong di warung yg ada di wilayah parigi baru samping tol MTN. Dilakukan upaya pencegahan agar mereka tidak terlibat aksi tawuran, baik menjadi korban bahkan sebagai pelaku tawuran," lanjutnya.
Pihaknya juga memeriksa barang bawaan siswa tersebut untuk memastikan apakah mereka membawa senjata tajam.
BACA JUGA:
- Nomor SIM Bakal Sama dengan NIK KTP, Kasatlantas Polri: Wujud Nyata Single Data
- Update Harga Pangan Hari Ini 30 Mei 2024 di Berbagai Wilayah: Beras, Bawang, hingga Gula Naik
"Kita cek tasnya tidak diketemukan benda yg akan dijadikan sebagai ajang tawuran, tetapi keberadaan mereka sangat mengganggu warga sekitar. Mereka nongkrong akan menjadi pemicu tawuran dengan sekolah lainnya," tuturnya.
Pihaknya juga menyebut saat ini kenakalan remaja menjadi salah satu hal yang harus dicegah.
"Masalah kenakalan remaja dan narkoba serta obat obatan terlarang saat ini yang lagi masif merupakan permasalahan luar biasa harus dilakukan cara-cara yang luar biasa dengan melibatkan semua unsur, mulai dari orang tuanya, pihak sekolah, lingkungan," ucapnya.
"Jangan hanya semua disalahkan pihak pemerintah dan keamanannya (TNI Polri) nya. Butuh partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mencegah terjadinya gangguan tersebut. Pemilik warung pun mengingatkan kepada siswa agar pada saat jam sekolah anak anak tsb fokus ke belajar di sekolah karena hal tersebut pasti banyak mudharatnya daripada manfaatnya," tegasnya.
(Rafi Adhi Pratama).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: