Sadis! Pria Bacok Adik Ipar hingga Tewas Gegara Anak Nangis di Purbalingga

Sadis! Pria Bacok Adik Ipar hingga Tewas Gegara Anak Nangis di Purbalingga

Pelaku pembunuhan adik ipar di Purbalingga.-Foto: Instagram.com/@folkshitt-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Pelaku pembunuhan adik ipar di Pangebonan, Cipaku, Mrebet Purbalingga, Nanda Suhada (30) mengaku kalap dan emosi sehingga nekat melakukan perbuatan tersebut.

Hal itu disampaikannya saat pers rilis yang digelar Satreskrim Polres Purbalingga di Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Purbalingga, Kamis, 16 Mei 2024 siang. 

"Saya emosi karena saat sedang jualan ditelepon istri. Dikabari kalau istri saya telah dipukul sama Misro (korban)," kata pria yang bermatapencaharian sebagai penjual bakso keliling itu.

Sampai di depan rumah, dia melihat istrinya sedang dikerubuti orang. Dia mengira istrinya mengalami luka parah akibat dipukul adik iparnya. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologi kejadian berawal pada Rabu, 15 Mei 2024 pada pukul 12.00 Wib, anak ke 2 pelaku menangis sehingga korban merasa terganggu dengan suara tangisan tersebut.

BACA JUGA:

Kemudian korban menegur Marsini (istri pelaku) agar anaknya tidak menangis. Namun Marsini malah memukul korban dan di balas oleh korban. Lalu istri tersangka kemudian menyampaikan kepada suaminya atas kejadian tersebut. 

Hingga menyebabkan tersangka emosi dan sekira pukul 13.00 Wib ia  pulang kerumah mengambil senjata tajam jenis gobed (golok) dan mendatangi Mis, dimana rumah antara korban dan pelaku berdampingan.

Mis pun keluar rumah dan melihat NS membawa sebilah golok dan terjadi cekcok antara keduanya. Lalu tersangka membacok bagian kepala korban dan tersungkur.

Melihat kejadian itu, anak perempuan korban meminta tolong kepada warga yang langsung berdatangan, namun pelaku tetap membacok korban sehingga pelaku panik dan membuang parang tersebut kedalam sumur sedalam 2 meter.

Selanjutnya pelaku langsung menyerahkan diri ke rumah Ketua RT setempat, Tarsono.

Tersangka mengaku tega menganiaya adik iparnya karena kesal istrinya sempat dipukul. Sedangkan golok yang diambil diakui hanya untuk menakuti korban.

"Saya kesal karena dapat informasi istri saya dipukul. Orang saya saja yang suaminya tidak pernah memukul. Terus karena saya takut saya ambil golok. Hanya untuk menakut-nakuti. Tapi karena dia nyerang saya jadi saya spontan membacok," ujar NS.

Selain itu, pelaku juga merasa kesal kepada saudara iparnya. Pasalnya, korban sering membawa mantan suami istrinya main ke rumah. Padahal korban dengan pelaku tinggal dalam satu rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: