Provinsi Maluku Gelar Tradisi Hari Pattimura Setiap 15 Mei, Kenang Perjuangan Pahlawan Nasional

Provinsi Maluku Gelar Tradisi Hari Pattimura Setiap 15 Mei, Kenang Perjuangan Pahlawan Nasional

Hari Pattimura setiap 15 Mei upaya mengenang kepahlawanan Kapitan Pattimura mengusir penjajah Foto : Direktorat SMP --

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Setiap tanggal 15 Mei, di Provinsi Maluku akan digelar sebuah tradisi yang diberi nama Tradisi Hari Pattimura.

Inti dari tradisi ini adalah, berupaya mengenang kembali kisah perjuangan seorang Pahlawan Nasional asal Maluku yakni Kapitan Pattimura atau Thomas Matullesy.

Keberanian serta sikap pantang menyerah dari sosok Thomas Matullesy meksi harus dibayar nyawa ditiang gantungan pada 16 Desember 1817 bersama 4 teman lainnya patut menjadi inspirasi.

Keberanian serta semangat dari Pattimura dan melawan kesewenang-wenangan yang menyengsarakan rakyat dari Bangsa Penjajah terutama Belanda, selama berbulan-bulan sempat merepotkan pasukan Kompeni.

Belada harus membayar mahal, keberadaannya di Tanah Maluku, membuat ratusan tentara Belanda berikut pimpinannya tewas disana.

BACA JUGA:

Namun akibat pengkhianatan dari Bangsa sendiri, membuat Belanda berhasil menangkap sosok Pahlawan Bangsa ini, menuju tiang gantungan

Sewaktu akan dieksekusi, pemerintah Kolonial Belanda sempat akan membatalkan hukumannya dengan menawarkan sebuah bentuk kerja sama.

Namun saat itu, Pahlawan nasional yang gambarnya masuk dalam uang kertas pecahan Rp1.000 dan masih berlaku menjadi alat pembayaran sah itu, tegas menolak.

Kapitan Pattimura malah tegas berkata, ''Beta akan mati, tetapi akan bangkit Pattimura-pattimura muda yang akan meneruskan Beta punya perjuangan, ". Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit.

Hari bersejarah, yakni hari Pattimura Pahlawan Nasional asal Maluku itu dimulai ketika terjadi serangan Rakyat Maluku ke Benteng Duurstade yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura yang bangkit melawan penindas Kompeni Belanda pada 15 Mei 1817.

Saat itu Rakyat Maluku mereka kesal, dengan kesewenang-wenangan yang dilakukan Kompeni dengan merampas kekayaaan alam mereka berupa Cengkeh dan Pala secara cuma cuma. 

Kalaupun membayar dengan harga sangat murah sekali, padahal saat itu harga cengkeh dan pala sangat  tinggi di pasaran dunia. 

Sama halnya dengan peringatan dan perayaan Hari Pattimura di Maluku Rabu 15 Mei 2024, seperti dikutip dari inforadar-Disway, berupa peringatan Hari Pahlawan Nasional Maluku Kapitan Pattimura diperingati dengan semangat patriotisme dan kecintaan terhadap Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: