Bongkar Mesin, Polisi Periksa Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, Ini Hasilnya

Bongkar Mesin, Polisi Periksa Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, Ini Hasilnya

Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Sabtu 11 Mei 2024. Polisi telah membongkar mesin dan memeriksa untuk mengetahui penyebab bus oleng yang mengakibatkan kecelakaan.-Foto: Facebook -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID-Polda Jawa Barat mengungkapkan penyebab bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana oleng dan akhirnya kecelakaan di Ciater, Subang pada Sabtu 11 Mei 2024 malam. 

Polda Jabar mengungkapkan penyebab setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada mesin bus Trans Putera Jaya yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok wisata ke Ciater, Subang.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas)Polda Jawa Barat, Kombes Wibowo mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan bus tidak layak dan akhirnya kecelakaan saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana kecelakaan.

BACA JUGA:Profil Paus Fransiskus yang Akan Kunjungi Indonesia Penuhi Undangan Menag Yaqut

Pada jumpa pers, Senin 13 Mei 2024, Kombes Wibowo menjelaskan, penyebab pertama yaki fungsi rem yang tidak berfungsi.

"Dapat kita simpulkan penyebab terjadinya laka melibatkan bus Putera Fajar disebabkan karena kegagalan fungsi rem," katanya kepada awak media.

Kemudian, di dalam kantong ruang udara kompresor ditemukan campuran oli dan air. 

"Harusnya ruang udara ini udara saja tidak dicampur oli dan air. Kenapa saya sebut air karena ada proses pengembunan atau kondensasi yang ditimbulkan karena adanya uap air bertemu dengan permukaan lebih dingin, kenapa sampai muncul oli, karena terjadi kebocoran oli di relpum. Menandakan bahwa perawatan tidak dilakukan secara rutin," ungkapnya.

BACA JUGA:Sopir Bus Trans Putra Fajar Jadi Tersangka Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok

Selanjutnya, bus diduga tidak melakukan penggantian oli mesin secara rutin.

"Oli pada kendaraan berwarna keruh ini menandakan oli tidak diganti dalam waktu cukup lama."

"Ditemukan juga dalam minyak rem kandungan air yang dilebihi 4% dengan indikator menyala."

Selain itu, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Jarak antara kanvas rem standar 0,45 mm , atau celah kanvas rem berada pada 0,3 mm artinya dibawah standar yang ditentukan.

Bukti bus tersebut dalam keadaan tidak layak juga ditemukannya bocor di dalam ruang relay part dan sambungan antara relay part dan booster. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: