WiFi vs Hotspot, Mana yang Lebih Unggul soal Penggunaan Data?

WiFi vs Hotspot, Mana yang Lebih Unggul soal Penggunaan Data?

Wifi vs Hotspot, mana yang lebih unggul dalam penggunaan data?--wirelessnation.co.nz

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dengan internet kita mudah untuk melakukan streaming film, pengiriman email penting, bekerja, bermain, berpergian, dan masih banyak hal lain.

Bahkan di masa sekarang, kafe sudah memberikan fasilitas internet gratis sebagai bentuk layanan dan penarik pengunjung.

Dalam internet ada dua hal yang mungkin sudah tidak asing lagi di dengar oleh banyak orang, yakni WiFi dan Hotspot. Banyak dikira sama padahal dua istilah ini memiliki banyak perbedaan.

BACA JUGA:Daftar Harga Paket WiFi Beragam Provider 2024, Mulai dari Rp81 Ribu per Bulan

BACA JUGA:3 Cara Mudah Restart WIFI Saat Gangguan agar Koneksi Internet Lancar Jaya!

Wireless Fidelity (WiFi) merupakan sebuah protokol teknologi komunikasi nirkabel (tanpa kabel) yang berbasis areal okal.

Jaringan ini banyak digunakan dalam untuk area kecil seperti rumah, cafe, kampus, kantor, cakupan Local Area Network, dan lainnya. 

WiFi telah menjadi bagian dari haya hidup masyarakat di era yang serba modern dan mobile seperti hari ini. Oleh karena itu tidak sulit menemukan WiFi dalam suatu area.

Keberadaan WiFi di berbagai area memudahkan pengguna tanpa harus berpikir perihal lajur penyebaran dan infrastrukturnya. 

Sementara itu, hotspot adalah sebuah lokasi fisik yang menyediakan akses internet dengan memanfaatkan jaringan WiFi. 

Koneksi WiFi menggunakan hotspot dapat dilakukan melalui kabel LAN, di mana titik akses jaringan tersebut tersambung ke perangkat router.

Hotspot dapat diakses secara pribadi, caranya dengan menyambungkan kabel USB, misal dari perangkat ponsel ke perangkat komputer. 

Selain itu, hotspot juga biasa disajikan di layanan publik seperti instansi pemerintahan, sekolah, restoran, cafe, dan area-area lain. 

Jika dibandingkan dengan WiFi, kelemahan hotspot ada pada segi keamanannya. Peretas lebih memiliki kelonggaran untuk mengambil alih kendali dari pengguna aslinya. Hal ini disebabkan karena enkripsi terhadap data sangat bervariasi dan cenderung longgar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: