Semarak Pawai Takbiran di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat

Semarak Pawai Takbiran di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat

--

Di malam menjelang hari raya Idul Fitri, umat Islam umumnya akan berbondong-bondong melaksanakan kegiatan takbiran baik sendiri-sendiri maupun beramai-ramai berkeliling kampung.

Takbiran merupakan kegiatan mengucapkan takbir di malam hari raya baik Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti takbiran adalah pujian kepada Allah SWT dengan menyerukan takbir.

Takbir adalah sebutan untuk bacaan Allahu Akbar. Islam mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa mengucapkan takbir kepada Allah SWT. Arti bacaan takbir Allahu Akbar itu sendiri adalah Allah SWT. Ustaz Rizem Aizid dalam buku Cerdas Total (2017: 166) menjelaskan bahwa hakikat dari takbir menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada satu kekuatan pun yang lebih besar daripada Allah SWT. Jadi, seluruh makhluk Allah takluk dengan merendahkan diri terhadap keagungan, kebesaran, dan kuasa-Nya atas segala sesuatu.

BACA JUGA:Raih Top BUMD Awards 2024, Pj. Gani Muhamad:

Makna takbiran saat Idul Fitri adalah bentuk pengagungan akan kebesaran Allah SWT. Pada saat yang sama, kalimat takbir menjadi ungkapan kesadaran bahwa kebesaran itu hanya milik Allah. Ungkapan ini membawa umat Islam pada kesadaran fitrah mereka sebagai manusia. Sehebat apa pun diri kita dan setinggi apa pun derajatnya, fitrah manusia adalah hamba Allah.

Oleh sebab itu, lafal yang biasa dikumandangkan saat takbiran adalah Allahu Akbar, yang artinya Allah Maha Besar. Di masyarakat Indonesia, kebanyakan ucapan Allahu Akbar dibaca sebanyak tiga kali. Akan tetapi, dalam praktik di masyarakat Indonesia, takbir hari raya juga sering dilengkapi dengan sejumlah tambahan dzikir, seperti: Allaahu akbar kabiiraa, walhamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiilaa, laa ilaaha illallaahu wa laa na‘budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud diina wa law karihal kaafiruun, laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzaaba wahdah, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

Takbir juga berarti umat Islam kembali merajut dan menjalin hubungan yang bisa jadi tengah kusut atau sempat terkoyak. Hal ini adalah momentum untuk belajar makna takbir, yakni yang besar hanya Allah dan jangan ada lagi ego besar sehingga sulit memaafkan dan menyambung silaturahim sesama umat Muslim.  

BACA JUGA:Kebersihan Buruk dan Tidak Higenis, McDonald's Tutup Semua Gerai di Sri Lanka

 

Takbiran di Mataram 

Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiapkan konsep kegiatan pawai takbiran menyambut 1 Syawal 1445 Hijriah. Kegiatan tersebut sebagai salah satu ajang promosi wisata religi di daerah ini.

Agar lebih semarak pawai takbiran menyambut 1 Syawal 1445 Hijriah di Kota Mataram akan digelar di enam kecamatan. Tidak lagi fokus di satu tempat sehingga pelaksanaan lebih maksimal, merata, dan lebih semarak.

Pertimbangan pelaksanaan pawai takbiran di enam kecamatan salah satunya dimaksudkan sebagai efisiensi waktu, keamanan, kenyamanan, sekaligus memecah keramaian. Pagelaran religi berupa pawai takbiran bisa menjadi ajang hiburan masyarakat sehingga menyedot orang banyak untuk menonton.

BACA JUGA:Pantas Skil dan Visi Bermainnya Luar Biasa, Ternyata Kobbie Mainno Tiga Legenda MU Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: