Waspada! 124 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD per 1 Maret 2024

Waspada! 124 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD per 1 Maret 2024

Tips Perawatan Pasien DBD/ Foto : Radar Tanggamus - Disway -ilustrasi-

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Kasus Demam Berdarah di Indonesia masih mencatatkan angka yang cukup tinggi.

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aeigypti tersebut, kalau tidak mendapat perhatian serius bisa menimbulkan korban jiwa.

Kita sudah sering mendengar kasus DBD terjadi di sekitar tempat tinggal kita dan korbannya terpaksa harus menyerah hingga berakibat meninggal dunia.

Sudah sepatutnya kita kembali waspada akan penularan DBD yang dari hari ke hari terasa semakin meningkat.

BACA JUGA:Pemerintah Hampir Pastikan Idulfitri 1445 H Jatuh 10 April 2024

Kita harus mulai memperhatikan lagi kebersihan lingkungan tempat tinggal kita, terutama dari genangan-genangan air yang dapat membuat jentik nyamuk leluasa bertelur dan berkembang biak.

Dikutip dari laman p2p kemenkes go.id  masyarakat kita, diminta waspada komplikasi dari DBD karena sekarang kasusnya sedang tinggi.

Per 1 Maret 2024 ini saja Kemenkes mencatat terdapat 16.000 kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di 213 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, dengan 124 kematian.

Kasus DBD terbanyak tercatat terjadi di Tanggerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang dan Lebak.

BACA JUGA:9 Tempat Ngabuburit Anti Galau di Bandar Lampung

Keadaan ini diperkirakan terus berlanjut sampai bulan April 2024 seiring dengan musim hujan setelah El nino.

Meskipu DBD dapat disembuhkan namun #Healthis perlu waspada kemungkinan komplikasi terjadinya syok pada DBD atau istilah medisnya Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa berujung kematian.

Syok dapat terjadi karena penderita DBD terlambat mendapatkan pertolongan, termasuk kurangnya kewaspadaan terhadap tanda-tanda syok dini.

BACA JUGA:Pengaturan Ruang Udara Kepri-Natuna Resmi Diatur Indonesia Sepenuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: