Takut Sepi Pembeli, Pedagang Grosir Tolak Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di 2025
Pedagang keberatan atas rencana kenaikan PPN 12 Persen-ilustrasi/Bianca Chairunisa-DISWAY Grup
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada 2025 pada media Briefing pada Jumat 8 Maret 2024.
bahkan lebih lanjut Airlangga Hartarto memastikan, program dan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berlanjut di era kepemimpinan presiden selanjutnya.
Rencana kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% sendiri menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu yang viral di media sosial adalah pernyataan dari pengacara terkenal Hotman Paris Hutapea.
Menurut Hotman kenaikan PPN menjadi 12% akan membuat harga barang dan jasa ikut naik. Alhasil, hanya akan membebani rakyat.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Wisata Religi di Solo yang Banyak Pengunjung
"Pajak naik lagi! Hai kau kau: jangan bilang rasain Hotman! Sebab Pajak naik maka harga produk dan jasa naik dan akhirnya rakyat yang bayar! Pelajaran bagi yang tidak sadar," kata Hotman dalam unggahan di Instagram resminya @hotmanparisofficial, dikutip Senin (11/03)
Sementara itu pada saat disway grup mewawancarai pelaku usaha asesoris dan elektronik di lantai tiga Pusat Grosir Cililitan (PGC) di Cililitan Jakarta Timur,Kamis (21/03) terkait rencana pemerintah menaikkan PPN menjadi 12 persen di Januari 2025, para pedagang elektronik dan asesoris Hp tampak tidak antusias menjawab.
"Gak usah ada kenaikan PPN aja sudah sepi pembeli mbak" ujar ibu Nita (37 tahun) salah seorang pemilik toko elektronik di lantai tiga PGC Cililitan.
Lebih lanjut Nita menambahkan Sepinya pembeli ini bermula dari adanya pandemi Covid-19 dan makin parah karena persaingan dengan e-commerce.
"Dari pas Covid mulai sepi pembeli, ditambah dengan persaingan dengan E-commerce yang harganya lebih murah," Ucapnya menambahkan.
Dampak dari Covid-19 dan kalah saing dengan e-commerce tampak terlihat dari banyaknya toko yang masih tutup.
"Itu toko yang masih tutup kan karena saking sepinya pembeli" ujarnya lebih lanjut.
BACA JUGA:Menaker Ida Fuaziah Sabet Dua Penghargaan dari The Iconomics
Sementara itu menurut Ibnu, pemilik toko elektronik " Sukses Mandiri" di lantai tiga, menyatakan harapannya semoga pemerintah lebih bijak lagi, karena menurutnya ekonomi di PGC khususnya baru mulai hidup lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: