Viral, Salat Tarawih Kilat 23 Rakaat di Jombang, Ini Penjelasan Pengurus Masjid
sholat tarawih kilat 23 rakaat 10 menit.-Foto: Instagram.com/@\ashabuljadid20-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Belakangan ini jagat sosial media dibuat ramai soal shalat tarawih kilat hanya dalam waktu 10 menit.
Kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Indonesia, salah satunya di Masjid Nurul Iman, Desa Janti, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pasalnya, shalat tarawih dengan jumlah 23 rakaat plus witir itu selesai hanya dalam waktu 10 menit yang seharusnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Sama seperti masjid-masjid yang lain saat waktu shalat Isya tiba, masjid tersebut telah dipenuhi jamaah laki-laki dan perempuan dewasa hingga anak-anak untuk shalat berjamaah.
Yang menjadikan masjid ini berbeda dengan masjid lainnya adalah shalat tarawih dengan bacaan dan gerakan yang cepat yang telah menjadi kebiasaan bertahun-tahun.
BACA JUGA:
- PT TASPEN Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2024, Tujuan Jawa hingga Sumatera, Simak Syarat dan Ketentuannya
- Mengenal Sosok Arys, Pria Asal Bandar Lampung yang Berhasil Kayuh Sepeda Selama 7 Bulan untuk Sampai ke Mekkah
- Lengkap! Jadwal Libur Lebaran 2024/ Idul Fitri 1445 H dan Cuti Bersama
"Salat tarawih di masjid ini memang cepet ya, baik gerakan maupun bacaannya. Dari dulu memang seperti itu. Bagi anak-anak muda seperti saya, tidak merasa kelelahan. Tapi mungkin saja bagi sebagian orang tua. Saya melihat orang-orang tua juga antusias dan bisa menyesuaikan," jelas Afif Fathurrahman, pengurus Takmir Masjid Nurul Iman usai salat tarawih.
Meskipun sangat cepat, namun para jemaah tetap semangat mengikuti shalat tarawih kendati beberapa kali sejumlah jemaah tampak ketinggalan gerakan imam.
Sebagian jemaah orang tua juga bisa mengikuti gerakan imam, namun sebagian lainnya terpaksa hanya salat dengan duduk saja karena tidak sanggup mengikuti kecepatan gerakan imam.
Terbukti setiap hari, jumlah jemaahnya semakin banyak sehingga ruangan masjid tidak mampu menampung jamaah. Sebagian jemaah terpaksa mengikuti shalat tarawih di teras rumah warga.
Afif Fatkhurrohman mengatakan, shalat tarawih dengan gerakan cepat bukanlah hal baru karena sudah dilakukan sejak 2000 silam.
“Shalat tarawih dengan cepat ini sudah menjadi tradisi di masjid ini. Memang kalau untuk anak muda tidak masalah, tapi bagi orang tua mungkin kurang bisa mengikuti. Tapi, Jemaah tetap antusias,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: