Kurangi Resiko Kecelakaan, Berikut 8 Tips Aman Bonceng Anak dengan Sepeda Motor
Salah satu contoh berkendara tidak aman dengan membonceng anak dengan sepeda motor--Pinterest
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Motor masih jadi salah satu alat transportasi yang paling diandalkan oleh masyarakat. Tidak hanya mudah dikendarai, motor jadi alat transportasi paling ringkes untuk digunakan dalam jarak dekat maupun jauh.
Ditengah kemacetan jalan, motor jadi transportasi utama yang bisa digunakan untuk menghemat banyak waktu dibandingkan kendaraan bermobil.
Tidak hanya itu, dengan motor para pengendara bisa selap selip dengan mudah atau lewat jalur-jalur kecil untuk memotong jalan agar bisa sampai tujuan.
BACA JUGA:Kenali Dampak Fatherless pada Tumbuh Kembang Anak
Akan tetapi terkadang pengendara kurang memperhatikan keselamatan dirinya atau bahkan oranglain saat berkendara dengan motor. Salah satunya yakni saat berboncengan dengan anak.
Sering kita lihat banyak para pengendara berboncengan lebih dari dua atau bahkan 3, dengan ada anak diantaranya. Atau bahkan tidak memperhatikan kelengkapan yang digunakan untuk anak.
Hal ini menjadi kekhawatiran banyak pihak, tidak hanya bagi polisi saja.
Perlu peningkatan akan kesadaran bagi orang dewasa, untuk lebih memperhatikan boncengannya (penumpang) khsusunya bagi anak. Demi menghindari kecelakaan dan menjaga kenyamanan bagi pengendara lain.
Berikut ini ada panduan dalam membonceng anak dengan menggunakan motor dengan baik.
Panduan Keselamatan dan Keamanan Bonceng Anak
Untuk bisa menempuh perjalanan motor yang aman bersama anak, penting untuk memperhatikan dan melakukan berbagai hal. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika hendak membonceng atau membawa anak:
1. Perhatikan dan patuhi rambu lalu lintas
Dalam berkendara, sudah sangat penting bagi setiap pengendara untuk menaati peraturan lalu lintas. Hal ini bertujuan untuk memperlancar kendaraan dan mengurangi resiko kecelakaan.
Terlebih pada saat berboncengan pada anak, pengendara wajib lebih menaati peraturan lalu lintas. Jangan sampai tindakan bodoh yang dilakukan bisa membahayakan, seperti menerobos, lawan arah, atau melalukan pelanggaran lalu lintas lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: