Siap Sambut Hari Raya Nyepi 2024, Ini Jadwal Serta Rangkaian Acara yang Dilakukan di Bali
Selamat Hari Raya Nyepi bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Warsa Anyar Caka 1946--Pinterest
Mecaru atau bisa disebut Tawur, dilaksanakan pada hari Tilem Sasih Kesange (Bulan mati ke 9) yaitu sehari sebelum Nyepi. Merupakan upacara yang dilaksanakan di setiap rumah atau keluarga, desa, kecamatan dan sebagainya. Dengan membuat sesajen yang ditujukan kepada para Bhuta Kala atau bisa disebut hal-hal negatif agar pada nantinya tidak mengganggu kehidupan manusia.
Upacara ini merupakan bentuk permohonan yang ditujukan kepada Sang Bhuta Kala dan Bhatara kala supaya tidak mengganggu umat manusia. Bhuta Kala sendiri merupakan sosok yang disimbolkan sebagai raksasa berwajah menyeramkan yang memiliki makna kekuatan alam semesta yang tak terbantahkan.
Upacara Pengerupukan
Upacara Pengerupukan dilaksanakan sesaat setelah Mecaru, yaitu dengan menyebar (nasi) tawur, yaitu dengan membuat api atau obor untuk mengobori lingkungan rumah, menyemburi rumah dan pekarangan dengan mesiu sejenis bahan makanan, serta membunyikan atau memukul benda-benda apa saja seperti kentongan untuk menghasilkan suara ramai dan kegaduhan. Tahapan ini dilakukan sehingga diharapkan untuk mengusir para Bhuta Kala dari lingkungan rumah, pekarangan, dan lingkungan sekitar. Pada tingkat desa diadakan arakan Ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan dari Bhuta Kala yang memiliki sifat negatif. Diarak keliling desa kemudian di bakar, tujuannya agar hal-hal yang berbau negatif itu lenyap dan tidak mengganggu kehidupan manusia.
BACA JUGA:Makna dan Tujuan Perayaan Hari Tumpek Krulut, Valentine-nya Umat Hindu di Bali
Puncak Acara Nyepi
Upacara Nyepi dilakukan pada pinanggal pisan, sasih kedasa (tanggal 1, bulan ke-10). Pada hari ini seluruh umat Hindu Bali berhenti melakukan aktivitas sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya. Ketika Nyepi umat Hindu menghindari pantangan yang disebut dengan Catur Brata yang terdiri dari: Amata Geni (tidak berapi-api dan tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak makan dan minum).
Ngembak Geni
Ngembak Geni adalah prosesi yang dilakukan setelah Nyepi sebagai penanda berakhirnya Catur Brata Penyepian. Pada upacara ini, umat Hindu memanjatkan doa kepada Hyang Widhi Wasa supaya mendapat anugrah dan jalan yang terang memasuki tahun baru Saka.
Dilaksanakan dengan mengadakan kunjungan antar keluarga maupun para tetangga dan kenalan. Saling memaafkan satu sama lain dengan memegang prinsip Tattwam Asi yaitu "aku adalah kamu dan kamu adalah aku". Dengan penjelasan, posisi kita sama dihadapan Tuhan, walaupun kita berbeda agama atau keyakinan hendaknya kita hidup rukun dan damai selalu. Dengan suasana baru, kehidupan baru akan dimulai dengan hati putih bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: