Mantan Jenderal Pakai 'Kantong' Raffi Ahmad untuk TPPU, Suami Nagita Slavina Digeruduk Klien

Mantan Jenderal Pakai 'Kantong' Raffi Ahmad untuk TPPU, Suami Nagita Slavina Digeruduk Klien

Raffi Ahmad diterpa kabar jadi kantong pencucian uang-Kolase: Hanifa Sutrisna (kiri), Raffi Ahmad (kanan)/RadarPena-Foto: NCW/Instagram

Namun kata Hanifa, beberapa waktu ini ketika dihubungi, Raffi Ahmad tidak dapat lagi dihubungi oleh pihak mantan jenderal tersebut.

Hanifa menyebut, bahwa Raffi Ahmad basicnya bukanlah seorang pengusaha.

Sehingga, ada indikasi bahwa Raffi merupakan nominee atau seseorang atau perusahaan yang namanya digunakan untuk pembelian suatu benda seperti saham.

"Ini terlihat jelas bahwa ada indikasi Raffi ini menjadi nomine dari beberapa orang yang memiliki dana yang ingin dibersihkan melalui gurita bisnisnya Raffi," tuturnya. 

Hanifa menjelaskan, dugaan TPPU itu telah terendus oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sejak sekitar 9 bulan yang lalu.  Informasi itu diperoleh dari sumber Hanifa yang ada di PPATK.

"Dan indikasi-indikasi terjadinya dugaan TPPU ini dengan memanfaatkan dana-dana yang berasal dari tindak pidana korupsi yang dicuci melalui 8 lain bisnisnya Raffi Ahmad ini," terang Hanifa.

Raffi Ahmad Digeruduk Klien

Sementara itu, isu TPPU tersebut membuat Presenter Raffi Ahmad digeruduk pertanyaan oleh kliennya seusai diisukan menjadi 'kantong' pencucian uang sejumlah pejabat. 

Beruntung, dia berhasil meyakinkan para kliennya bahwa rumor tak berdasar yang beredar tersebut hanya fitnah. 

"Banyak klien yang nanya, aku jelaskan bahwa itu tidak benar,” kata Raffi Ahmad saat ditemui di kawasan BSD, Tangerang Selatan, baru-baru ini.

Suami Nagita Slavina itu lantas memperingatkan pihak yang pertama kali menyebarkan isu buruk tentangnya agar lebih berhati-hati. 

Dia mengingatkan para penyebar rumor tersebut agar tidak menyampaikan narasi yang menyudutkannya. 

Ayah dua anak itu mengaku merasa dirugikan atas tersebarnya rumor pencucian uang.

"Mudah-mudahan orang yang memberikan narasi seperti ini, tolong, lah, jangan memberikan narasi yang menyudutkan, apalagi sampai merugikan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: