Selamat Harlah NU ke-101, Berikut Sejarah Singkat Nahdlatul Ulama Organisasi Islam Terbesar Indonesia
Harlah NU ke - 101, Berikut Sejarah Singkat Organisasi Nahdlatul Ulama--
Mereka menilai membela negara hukumnya fardhu ‘ain, sehingga mereka rela mempertaruhkan nyawa atas dasar iman untuk memerdekakan negara.
Tidak hanya berperan dalam mempertahankan negara, sebagai organisasi sosial keagamaan, NU turut serta memajukan bangsa dalam beberapa bidang lainnya seperti keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi.
3. Organisasi NU
Nahdlatul Ulama bersifat nasional, maka untuk memudahkan kepengurusan, NU memiliki organisasi di tingkat yang berbeda-beda, seperti:
- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk tingkat nasional.
- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) untuk tingkat provinsi.
- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) untuk tingkat kabupaten/kota.
- Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) untuk tingkat kecamatan.
- Pengurus Ranting untuk tingkat desa/kelurahan.
- Pengurus Anak Ranting untuk tingkat dusun.
- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) untuk cabang di luar negeri.
Tahun 2024 ini, NU dipimpin KH Miftachul Akhyar sebagai Rais ‘Aam. Rais ‘Aam merupakan jabatan tertinggi Syuriah yang membawahi jajaran Tanfidziyah dengan dibantu wakil, katib, dan a'wan.
Sedangkan Ketua Umum dari NU periode 2022-2026 yaitu KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Fungsi ketua umum ini sebagai pemegang jabatan tertinggi Tanfidziyah selaku pelaksana yang didampingi wakil, sekretaris jenderal, a'wan, dan bendahara.
4. Badan Otonom Di Lingkup NU
Tidak hanya berperan di masa kemerdekaan saja, NU memiliki peran dalam memajukan bangsa melalui organisasi turunannya.
BACA JUGA:
- Hari Lahir Pancasila: Kota Bandung Miniatur Republik Indonesia
- Alasan Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan pada 11 Maret 2024, Simak Penjelasannya!
Organisasi ini berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.
Badan otonom NU dikelompokkan dalam kategori badan otonom berbasis usia, kelompok masyarakat tertentu, dan badan otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya. Badan otonom Nahdlatul Ulama meliputi:
- Gerakan Pemuda Ansor/GP Ansor, berdiri 24 April 1934.
- Muslimat, berdiri 29 Maret 1946.
- Fatayat, berdiri 24 April 1950.
- Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama/IPNU, berdiri 24 Februari 1954.
- Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama/IPPNU, berdiri 3 Maret 1955.
- Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah/JATMAN, berdiri 10 Oktober 1957.
- Jam'iyyatul Qurra' wal Huffazh/JQH, berdiri 1950.
- Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama/ISNU, berdiri 2010.
- Sarikat Buruh Muslimin Indonesia/SARBUMUSI, berdiri 27 September 1955.
- Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa, berdiri 3 Januari 1986.
- Persatuan Guru Nahdlatul Ulama/PERGUNU, berdiri 14 Januari 1959.
- Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama/SNNU, berdiri 15 Agustus 2015.
- Ikatan Seni Hadrah Indonesia/ISHARI, berdiri 1959.
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII, berdiri 17 April 1960.
Itulah sejarah singkat berdirinya organisasi Nadhlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: