Petani SPI Ramai-ramai Gelar Aksi di Kementerian Pertanian: 'Tolak Keras Impor Beras!'

Petani SPI Ramai-ramai Gelar Aksi di Kementerian Pertanian: 'Tolak Keras Impor Beras!'

Wacana Pemerintah yang akan mengimpor beras mendapat penolakan dari petani dengan menggelar Foto : --

JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Rencana Pemerintah melalui Bulog yang akan mengimpor beras dari India dan Thailand mendapat penolakan dari petani padi yang bergabung di dalam Serikat Petani Indonesia (SPI).

Penolakan tersebut disampaikan para Petani yang berasal dari daerah Indramayu dan Banten dengan menggelar aksi di depan Kantor Kementerian Pertanian RI di kawasan Ragunan Jakarta Selatan, pada Jumat 19 Januari 2024. 

Para Petani datang dengan membentangkan sejumlah poster dan spanduk bertuliskan penolakan agar Pemerintah membatalkan rencana mengimpor beras.

Beberapa isi dari spanduk itu antara lain bertuliskan, ''Cadangan beras Pemerintah (CBP) harus berasal dari Petani, Tolak Impor Beras, Revisi Peraturan Menteri Pertanian no. 67 tahun 2016 tentang Kelembagaan Petani.

Puluhan Petani membentangkan aksi sambil menggunakan Caping berupa topi khas Petani padi Kepulauan Indonesia. Mereka yang didominasi kaum perempuan itu, mengenakan mantel warna merah, lantaran bertepatan aksi digelar hujan turun dengan cukup deras.

Ketua Departemen Polhukam DPP Serikat Petani Indonesia (SPI) Angga Hermanda mengakau tidak setuju dengan cara impor beras dari pemerintah.

Walau dalihnya karena terjadi kekeringan sehingga menyebabkan produksi menurun karena dampak El Nino.

''Itu tidak bisa kita terima karena sesungguhnya di lapangan kita petani tetap memanen dan harga kita sedang  bagus-bagusnya, gabah kita dikisaran Rp 7000- Rp 8.600 per kilogram Gabah Kering Panen, ''kata Angga di kutip dari CNBC Indonesia Sabtu 20 Januari 2024.

Dampak isu impor beras ini kata Angga membuat harga beras anjlok, padahal sekarang harga lagi bagus-bagusnya.

Saat harga sedang bagus di tingkat petani, lanjutnya, tiba-tiba harga gabah langsung anjlok karena adanya isu impor beras.

Isu impor beras bukan hanya di Januari, tapi sejak November direncanakan sepanjang tahun ini akan impor beras, dan realisasinya, pada Januari, kita sudah menemukan anggota SPI dibeberapa daerah seperti di Garut itu harga GKP yang dipanen awal Januari lalu, karena panennya telat itu dikisaran Rp 5.800 kita.

lalu Indramayu dan Banten sekitar Rp 6.000 per kilogram.

Wacana impor beras, memang sudah bergulir sejak dipenghujung tahun 2023 lalu.

seperti yang pernah dikupas RadarPena, Pemerintah melalui Bulog akan melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton.Negara pemasoknya adalah Thailand dan India, untuk  kestabilitasan cadangan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: